Bisnis.com, SURABAYA—AirNav Indonesia cabang Surabaya menyatakan realisasi penerbangan tambahan di Bandara Internasional Juanda, tidak sebesar permintaan yang diajukan maskapai penerbangan.
Dari data AirNav Indonesia cabang Surabaya pada H-10 Idulfitri permintaan slot sebanyak 53, tetapi realisasi hanya terjadi hanya 9 penerbangan.
General Manager AirNav Indonesia cabang Surabaya Nur Hasan mengatakan tren realisasi penerbangan tambahan akan meningkat seiring dengan hari raya Idulfitri.
"Memang permintaan dari maskapai tinggi, tetapi berdasarkan pengalaman memang realisasinya di bawah permintaan," tutur Nur Hasan kepada Tim Bisnis Indonesia Liputan Lebaran: Jelajah Jawa—Bali (LL-JJB) 2017, Jumat (23/6/2017).
Tren kenaikan terlihat pada H-4 Idulfitri, dari permintaan slot berjumlah 57 penerbangan, realisasinya terdapat 25 penerbangan dari 35 permintaan yang disetujui.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pada H-4 Idulfitri 2016 realisasinya hanya 6 penerbangan ekstra.
Baca Juga
Nur Hasan mengatakan permintaan slot penerbangan ekstra terbanyak terjadi pada H-2 dan H+5, dengan masing-masing permintaan sebanyak 71 dan 80 slot.
"Kami sudah memperkirakan dan membuat perencanaan untuk membuat antisipasi permintaan penerbangan ekstra dari maskapai," kata Nur Hasan.
Bandara Internasional Juanda mempunyai kapasitas penerbangan sebanyak 33 penerbangan per jam. Untuk mengantisipasi permintaan selama periode Idulfitri, AirNav mengatur slot penerbangan untuk komersial, TNI AL dan ireguler.
"Kami telah berkoordinasi dengan TNI AL, untuk menggunakan slot penerbangan militer guna memenuhi permintaan penerbangan sipil," tambah Nur Hasan.
Sejauh ini terdapat 24 operator penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Juanda, dengan 26 rute penerbangan domestik maupun internasional.
Tim peliput: Agne Yasa, David Eka Issetiabudi, Feri Kristianto, dan Yanita Petriella.