Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jual Gas Pipa Masela Diperkirakan US$5,86 per MMBtu

Harga jual gas pipa yang dihasilkan Lapangan Abadi, Blok Masela, di Provinsi Maluku, diperkirakan US$5,86 per MMBtu di tangan konsumen akhir.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar/Antara
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga jual gas pipa yang dihasilkan Lapangan Abadi, Blok Masela, di Provinsi Maluku, diperkirakan US$5,86 per MMBtu di tangan konsumen akhir.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan harga US$5,86 per MMBtu merupakan hasil kalkulasi sementara yang dilakukan Inpex Masela Limited sebagai operator blok tersebut. Sementara itu, harga gas nantinya ditetapkan oleh Menteri ESDM.

Adapun, harga tersebut merupakan harga di tingkat konsumen akhir yang mana nantinya diserap industri pupuk dan petrokimia sebagai pengguna gasnya.

"Harga jual gas itu ditetapkan menteri. Asumsi boleh. Asumsinya US$5,86," ujarnya di Jakarta pada Jumat (16/6/2017).

Lebih lanjut, ujar Arcandra, bila kemampuan industri lebih rendah dari harga tersebut, dia menilai peluang terbuka bagi pembeli lainnya. Harga pasti dari gas yang diproduksi Lapangan Abadi dikeluarkan setelah nilai investasi serta besar rasio pengembalian investasi (internal rate of return/IRR) didapatkan. "Kita akan buka marketnya ke siapa saja."

Selain itu, calon pembeli dan produsen gas Masela harus menetapkan klausul kontrak terlebih dulu untuk mengikat komitmen pemanfaatan gas.

Saat ini, dia menyebut klausul tengah dirumuskan sambil mencari calon pembeli gas. Adapun, pihaknya menetapkan waktu tiga bulan untuk mencari pembeli gas dengan volume gas pipa sebesar 474 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).

Bila dalam kurun waktu tiga bulan tidak didapatkan pembeli pastinya, maka Inpex bisa melakukan kajian pra-pendefinisian proyek (pre front end engineering design/FEED) dengan volume gas pipa 150 MMscfd. "Selama 3 bulan [cari pembeli gas pipa]. Baru dimulai pre-FEED satu phase."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper