Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG LEBARAN: Kemendag Klaim Harga Pangan Turun

Kementerian Perdagangan menyatakan mayoritas harga bahan pangan pokok telah melandai pada dua pekan sebelum Lebaran. Bahkan, harga sejumlah beberapa komoditas pangan dinilai turun terlalu cepat.
Susana di pasar tradisional/ JIBI-Abdullah Azzam
Susana di pasar tradisional/ JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan menyatakan mayoritas harga bahan pangan pokok telah melandai pada dua pekan sebelum Lebaran. Bahkan, harga sejumlah beberapa komoditas pangan dinilai turun terlalu cepat.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan nyaris semua komoditas telah mengalami deflasi yakni bawang putih, semua jenis cabai dan bawang merah. Bawang putih, misalnya, mengalami penurunan harga sebesar 1,8% per awal pekan ini dibandingkan pada akhir pekan lalu.

“Demand tinggi, tapi suplainya berlebihan. Itu yang kasihan. Kalau dulu orang takut naik, ini sekarang takut naik. Saya stres itu daging ayam turunnya terlalu cepat, ini bikin stres. Jadi sekarang bukan bicara kenaikan,” kata Mendag di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/6/2017).

Dari data Kemendag, tercatat harga komoditas yang tergolong stabil atau naik/turun tidak lebih dari 2% per pekan ini adalah beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, jagung, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras dan cabai merah besar.

Adapun, harga komoditas yang turun lebih dari 2% adalah cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang putih. Bawang merah tercatat sebagai satu-satunya komoditas pangan pokok yang mengalami kenaikan 2,75%.

Enggartiasto menyebutkan stabilitas harga tersebut ditopang oleh langkah kementerian yang mengajak para pedagang besar untuk berkolaborasi. Dia menyampaikan kebijakan ini efektif untuk mengendalikan harga dalam jangka pendek. “Ini kan kita menciptakan dulu harga yang stabil semua. Kalau harga sudah terkendali, stabil begini, ke depan kan tidak ada gejolak.”

Untuk jangka menengah dan panjang, Mendag menyatakan pihaknya akan menginisiasi sistem yang sesuai untuk masing-masing komoditas. Dia mencontohkan, kebijakan sistemik untuk minyak goreng akan diluncurkan pada Juli.

“Misal minyak goreng, harus ada DMO [domestic market obligation]. Jadi semacam bikin minyak kemasan sederhana harga murah, ini akan kita putuskan pada Juli. Ke depan ditata lebih baik, yang penting harga sudah lebih baik dulu.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper