Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Operasional Feri Jarak-Surabaya Dinilai Tepat

SCI menilai Kementerian Perhubungan mengambil langkah tepat untuk mengoperasikan kapal feri jarak jauh untuk mengakomodasikan truk melalui jalur laut.
Kapal roro di Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan, Provinsi Lampung/Wikipedia
Kapal roro di Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan, Provinsi Lampung/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai Kementerian Perhubungan telah mengambil langkah tepat untuk mengoperasikan kapal feri jarak jauh untuk mengakomodasikan truk melalui jalur laut.

Chairman SCI, Setijadi, mengatakan sebelum Lebaran, Kemenhub akan mengeluarkan izin operasional feri jarak jauh rute Jakarta-Surabaya yang rencananya dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Pemberian izin operasional feri jarak jauh kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sangat tepat karena kepemilikan armada dan fasilitas, serta kompetensinya," ujar Setijadi kepada Bisnis pada Senin (12/6/2017).

Berdasarkan catatan SCI, pada saat ini BUMN tersebut memiliki 140 kapal komersial dan perintis, 35 pelabuhan komersial dan perintis, serta melayani 202 lintasan komersial dan perintis.

Awalnya ASDP akan mengoperasikan KMP Port Link 3 yang berkapasitas 1.000 penumpang serta 300 kombinasi kendaraan besar seperti bus dan truk, juga kendaraan pribadi.

Selanjutnya, kata Setijadi, perusahaan akan menggunakan kapal dengan spesifikasi yang lebih sesuai dengan kapasitas minimal 200 unit truk. Untuk rencana pengoperasian feri jarak jauh tersebut, pemerintah juga akan subsidi tarif sampai mencapai nilai ekonomis paling lama dua tahun.

Pengoperasian feri jarak jauh untuk pengangkutan barang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak. Pasalnya waktu tempuh Jakarta-Surabaya melalui jalan raya sekitar 3 hari akan menjadi lebih singkat menjadi sekitar 1 hari dengan kapal feri.

Selain dari biaya supir dan biaya tol, ada pula penghematan yang diperoleh dari penurunan biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan armada yang pada saat ini sekitar 29-32% dan 12% dari total biaya truk. Manfaat lainnya adalah penurunan risiko kecelakaan dan keamanan.

Setijadi meyakini bahwa pemilihan kapal feri memang menawarkan biaya yang lebih murah daripada biaya operasional truk melalui jalan raya. Kecepatan dan kepastian waktu pengiriman barang yang lebih baik akan menurunkan biaya logistik industri manufaktur karena pengelolaan persediaan yang lebih efisen.

"Pengalihan sebagian truk pengangkutan barang dari jalan ke kapal feri akan menurunkan tingkat kerusakan jalan. Selain itu penghematan biaya pemeliharaan jalan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur," ucap Setijadi.

Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik yang diperoleh akan meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing produk nasional. Salah satu penyebab biaya transportasi yang tinggi di Indonesia adalah masalah ketidakseimbangan arus muatan.

"Perlu pemetaan rantai pasok untuk melihat potensi jenis dan volume barang yang dapat diangkut dari Jakarta-Surabaya dan sebaliknya," ungkapnya.

Selanjutnya perli dilakukan perencanaan dan peningkatan kerja sama antara operator transportasi dengan para pemilik barang misalnya; eksportir, importer, perusahaan manufaktur, produsen berbagai komoditas.

"Para pemilik barang harus mempertimbangkan biaya pengiriman barang secara end-to-end, bukan port-to-port, sehingga perlu kolaborasi antara operator transportasi laut dan operator transportasi darat untuk mencapai biaya total yang efisien," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper