Industri Usulkan Harga Gas Masela US$5,5
Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri yang akan menyerap gas dari Lapangan Abadi, Blok Masela mengusulkan harga beli gas pipa US$5,5 per MMBtu sampai di tangan industri.
Direktur Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, pihaknya belum mengubah usulan alokasi gas pipa Masela. Dalam rapat, tuturnya, Pertamina yang semula akan menyerap 200 MMscfd pun memilih untuk membatalkan rencana tersebut.
Padahal, masuknya Pertamina diarahkan untuk membangun pabrik dimetil eter (DME) yang bisa menekan impor liquefied petroleum gas (LPG). Di sisi lain, PLN pun mengajukan alokasi 60 MMscfd untuk pembangkit listrik.
Adapun, perusahaan tersebut yakni PT Pupuk Indonesia dengan kebutuhan gas 240 MMsfcd, PT Kaltim Methanol Industri dengan 130 MMscfd dan PT Elsoro Multi Pratama dengan kebutuhan 100 MMscfd.
PT Pupuk Indonesia akan membangun pabrik metanol, olefin dan poliolefin. Sementara, PT Kaltim Methanol dan PT Elsoro Multi Pratama untuk membangun pabrik metanol. Pembangunan pabrik petrokimia diperkirakan membutuhkan biaya US$3,9 miliar dengan pasokan gas yang dimulai pada 2024.
Bahkan dia pun mengakui beberapa perusahaan seperti Sojitz telah menemui Inpex untuk membicarakan rencana penyerapan gas Masela.
"Masih sama [usulannya]. Kemudian Pertamina tidak jadi ambil gasnya, kita itu dorong-dorong Pertamina bisa masuk juga masuk ke petrochemical terutama mungkin kalau mereka masuk ke DME jadi itu kan juga signifikan untuk kurangi impor LPG tapi langsung dijawab Bu Yenni (Direktur Gas Pertamina), enggak usah," ujarnya di Jakarta, Senin (12/6/2017).
Adapun, usulan volume yang diusulkan industri disesuaikan dengan harga yang mengacu pada formula yakni sekitar US$5,5 per MMBtu. Pasalnya, harga minyak menunjukkan penaikan begitu pula harga produk.
"Kalau hitungan kita, pakai formula gas [kemampuan industri] di bawah US$6, sekitar US$5,5," katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan pihaknya masih melakukan pembahasan untuk memperoleh pemanfaat gas Masela. Dia pun tak menyebut terkait harga maupun volume yang diusulkan karena proses penetapan alokasi masih berlangsung. "Benar, masih dibahas alokasinya," kata Wirat.