Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Perdagangan China Lampaui Ekspektasi, Indeks Shanghai Bertahan Menguat

Sejumlah indeks saham acuan China memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan ketiga berturut-turut (Kamis, 8/6/2017), ditopang oleh data perdagangan dan devisa yang lebih kuat dari perkiraan.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham acuan China memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan ketiga berturut-turut (Kamis, 8/6/2017), ditopang oleh data perdagangan dan devisa yang lebih kuat dari perkiraan.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,32% ke level 3.150,33, setelah dibuka turun 0,12% di posisi 3.136,47. 

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,77% atau 27,11 poin ke 3.560,98, setelah dibuka turun tipis 0,07% di posisi 3.531,24.

Mayoritas sektor dilaporkan menguat, dipimpin oleh saham kesehatan dan konsumer yang indeksnya ditutup di level tertinggi sejak peluncurannya pada tahun 2005.

Dilansir Reuters, aktivitas ekspor dan impor China berhasil tumbuh melampaui perkiraan pasar pada Mei, meskipun harga komoditas sempat mengalami penurunan.

Kantor Bea Cukai China melaporkan, ekspor pada Mei naik 8,7% secara year on year (yoy). Sementara itu impor melonjak 14,8%. Hal itu membuat surplus perdagangan Negeri Panda pada bulan lalu mencapai US$40,81 miliar.

Sebelumnya, berdasarkan survei kepada sejumlah analis yang dihimpun oleh Reuters, ekspor bulan lalu diperkirakan tumbuh 7,0% atau melambat dari perolehan April sebesar 8,0%. Sementara itu impor diprediksi naik 8,5% setelah tumbuh 11,9% pada bulan sebelumnya.

Kantor Bea Cukai China menyebutkan impor telah menguat dalam beberapa bulan terakhir. Penguatan itu sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan produk bijih besi dan komoditas lainnya yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan pasar properti yang meningkat tajam sejak tahun lalu.

Lonjakan ekspor-impor China pada Mei ini setidaknya menunjukkkan, perekonomian Negeri Panda masih mampu bertahan dengan baik di tengah beragam tekanan dari dalam maupun luar.

Seperti diketahui, Bank Sentral China (PBOC) telah melakukan pengetatan moneter melalui suku bunga pinjamannya guna mengontrol laju pertumbuhan utang domestik.

Pasar China juga didukung oleh tanda-tanda membaiknya likuiditas dalam sistem keuangan dan berkembangnya ekspektasi bahwa indeks MSCI akan memutuskan untuk memasukkan saham China lapis A ke dalam indeks acuannya pada 20 Juni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper