Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Udang Putih Mulai Dikembangkan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara mengembangkan udang jenis baru, yakni Penaeus merguensis atau dikenal dengan nama udang putih.
Pekerja memanen udang Vannamei di Tambak tradisional, Kab Barru, Makassar./JIBI
Pekerja memanen udang Vannamei di Tambak tradisional, Kab Barru, Makassar./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara mengembangkan udang jenis baru, yakni Penaeus merguensis atau dikenal dengan nama udang putih.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan pemerintah mulai mengembangkan jenis udang asli Indonesia ini.

"Kami akan angkat udang merguensis ini sebagai kandidat baru dalam bisnis perudangan nasional. Apalagi ini merupakan udang asli Indonesia sehingga kami punya tanggung jawab mempertahankannya,” kata Slamet dalam siaran pers, Rabu (31/5/2017).

Menurut dia, ketersediaan induk cukup di seluruh wilayah perairan Indonesia sehingga memudahkan pengembangan komoditas ini. Siklus reproduksi udang itu juga relatif singkat dibandingkan dengan udang windu. Bahkan, pada umur enam bulan atau pada berat 30-40 gram, udang putih dapat dijadikan induk. Adapun udang windu membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun.

Keunggulan lain udang merguensis adalah pertumbuhan yang relatif baik dengan mengandalkan kadar protein pakan yang rendah, yakni berkisar 24%-28% dan lebih banyak memanfaatkan detritus sehingga biaya produksi lebih efisien. Di samping itu, udang putih lebih tahan terhadap penyakit dan cita rasanya relatif lebih enak dibanding udang vaname.

“Saya rasa udang merguensis ini memiliki keunggulan komparatif dan sangat potensial menjadi peluang usaha baru bagi para pembudidaya. Ini menjadi kabar baik sekaligus awal yang baik untuk pengembangan industri udang nasional ke depan,” ujar Slamet.

Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Rahardjo menyebutkan kapasitas produksi pembenihan (hatchery) kini 18 juta ekor benur per tahun. Saat ini BBPBAP Jepara memiliki 18 bak dengan kapasitas produksi per bak 300 .000 benur per siklus (1 tahun sebanyak 4 siklus). Untuk menjamin ketersediaan induk, BBPBAP terus melakukan domestikasi.

“Upaya perekayasaan pada jenis udang ini memberikan hasil sangat menggembirakan. Ke depan, BBPBAP Jepara siap untuk menjadi pionir pengembangan udang merguensis di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Aceh, telah berhasil melakukan pembenihan udang pisang yang merupakan jenis udang endemik Aceh. Beberapa diversifikasi komoditas lainnya a.l. pengembangan kakap merah strain Lutjanus malabaricus di Lampung, pengembangan ikan cobia, pengembangan ikan hias asli indonsia, seperti banggai cardinal, dan betok ambon (blue devil), dan perbenihan udang lambouh (udang pisang khas Aceh).

Adip, salah satu pembudidaya udang di Jepar, mengaku tertarik mencoba membudidayakan udang merguensis. “Kami berharap udang merguensis ini akan menjadi primadona baru di pasaran sehingga bisa menjadi obat rindu bagi kembalinya kejayaan udang asli Indonesia,” ungkap Adip.

Bisnis perudangan nasional saat ini masih didominasi oleh jenis udang vaname dan udang windu. KKP mencatat selama 2011 – 2015 produksi udang nasional mengalami kenaikan rata-rata sebesar 13,5% per tahun.

Sementara itu, data yang dirillis International Trade Center 2017 menyebutkan kontribusi komoditas perikanan budidaya sekitar 60% terhadap total nilai ekspor perikanan 2016 senilai US$2,9 miliar. Dari nilai itu, kontribusi nilai ekspor udang beku terhadap total nilai ekspor perikanan budidaya mencapai 72%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper