Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perumnas menawarkan unit hunian vertikal di Karawang, Jawa Barat, dengan uang muka (down payment/DP) hanya sebesar Rp9 juta.
Besaran uang muka itu berlaku bagi harga rumah yang ditawarkan pihakanya msncapai Rp199 juta.
Yohana Verawaty, Manajer Departemen Promosi Perumnas, mengatakan harga hunian di Karawang sudah tak memungkinkan untuk menggunakan harga subsidi. Pasalnya apabila menggunakan ketentuan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), harga jual berkisar Rp7,4 juta per m2.
Meski demikian, BUMN perumahan itu menawarkan harga yang lebih rendah daripada hunian komersial lainnya dengan pertimbangan Karawang sebagai kota pekerja.
Dia menjelaskan semestinya DP untuk apartemen komersil setidaknya 20% atau sekitar Rp40 juta. "Namun untuk memberi kemudahan, kami bekerja sama dengan sejumlah perbankan yakni Bank BJB dan Bank BTN menawarkan pembayaran uang muka hanya sebesar Rp9 juta," katanya pada Jumat (19/5/2017).
Selanjutnya pembeli bisa melanjutkan pembayaran dengan menggunakan KPR suku bunga sebesar 8,5% selama tahun pertama.
Besaran cicilan menurut ketentuan adalah sekitar 1/3 dari gaji dengan jangka waktu angsuran sekitar 15 tahun. Opsi lainnya adalah cicilan ke developer sebanyak 24 kali.
Hunian vertikal yang terdiri dari dua menara itu total terdiri atas 1.536 unit. Saat ini perum perumnas sedang memasarkan menara pertama yang diklaim telah terjual 80%.
Sisanya 20% akan ditawarkan dengan program dp senilai Rp9 juta.Kemudian dilanjutkan memasarkan menara kedua.
"Kami mulai pemasaran menara pertama pada 2015 lalu harganya Rp167 juta. Sekarang sudah Rp199 juta," ujarnya.
Dalam rancangannya proyek hunian di Karawang itu akab berada di atas lahan seluas 3 hektare dengan pengembangan dua tower Anami yang nantinya akan terintegrasi dengan proyek komersial seluas 1 hektare.
Perumnas akan menginvestasikan Rp200 miliar di Karawang. Hunian vertikal ini pun nantinya memiliki akses dekat pintu keluar tol Karawang Barat.
