Bisnis.com, JAKARTA – Samuel Sekuritas memprediksi pergerakan pasar saham hari ini, Jumat (19/5/2017), masih dipengaruhi oleh kisruh politik AS, meskipun positifnya data ekonomi negara tersebut cukup memperbaiki sentimen.
Baiknya data AS obati kisruh politik, dolar AS kembali kuat. Kisruh politik AS yang semakin intensif mengangkat pesimisme. Namun semalam, baiknya beberapa rilis data ekonomi AS menyelamatkan The Greenback dari penurunan yang lebih dalam.
Harga minyak mentah serta batubara mulai konsisten naik, pertanda bahwa sentimen negatif di pasar komoditas hanyalah temporer.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mempertahankan BI RR rate. Penguatan harga komoditas belum mampu mencegah rupiah dari depresiasi akibat tekanan pelemahan terhadap dolar AS yang merata di Asia pada perdagangan Kamis kemarin (18/5/2017). Kembalinya penguatan IHSG juga tidak dibarengi oleh penguatan di pasar SUN.
Keputusan BI yang mempertahankan BI RR rate tidak terlalu banyak berpengaruh seiring dengan tidakadanya perubahan pandangan yang signifikan. Tetapi secara umum, mulai konsistennya penguatan harga komoditas akan memberikan pertahanan lebih terhadap rupiah di tengah gejolak di pasar keuangan global.
Berikut berita pasar yang dirangkum oleh Samuel Sekuritas:
Berita Global
- Initial Jobless Claims AS turun ke 232 ribu dari 236 ribu. (Bloomberg)
- Philadelphia Fed Business Outlook membaik ke 38 dari 22 di Mei17. (Bloomberg)
- Leading Index AS stabil di 0,3% di Apr17. (Bloomberg)
Berita Domestik
- BI RR rate tetap di 4,75% pada RDG Mei17. BI mencatat pertumbuhan kredit industri perbankan hingga Apr17 mencapai 9,47% YoY, naik dibandingkan Mar17 yang 9,2% YoY. (Antara)
- BI menyiapkan tambahan uang beredar sebesar Rp167 triliun untuk Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah. Jumlah itu lebih tinggi 14% YoY dibanding 2016. (Antara)
- BI meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 akan mencapai 5,2% YoY sementara pertumbuhan di 2Q17 diperkirakan 5,11%. (Kompas, Kontan)
- Sri Mulyani yakin DPR setuju aturan dibukanya akses data nasabah dari lembaga keuangan untuk keperluan perpajakan. (Detik)
- Komisi VII DPR meminta pemerintah membatalkan pembahasan pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan 450 VA. (Kontan)