Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bakal memperkuat sinergi pengelolaan danau antarinstansi, antarprogram serta antarpemangku kepentingan untuk mengantisipasi pemanfaatan danau di Indonesia semakin meningkat, pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang semakin berkembang.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat Indonesia memiliki 840 danau dengan total luas mencapai 7.103 kilometer persegi. Danau-danau tersebut berfungsi sebagai penyedia sumber air baku, pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi dan memiliki potensi tinggi untuk menyokong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata.
"Sebagai negara yang memiliki ratusan danau, Indonesia perlu melakukan upaya terobosan agar dapat mengatasi permasalahan pengelolaan danau. Penyelamatan danau sangat mendesak untuk ditangani agar danau tetap mampu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro dalam acara Lokakarya Nasional 'Pengelolaan Danau Berkelanjutan: Sinergi Program dan Peran para Pemangku Kepentingan', Rabu (10/5/2017).
Bambang menambahkan, multiguna ekosistem danau dalam menopang kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya memerlukan sistem pengelolaan yang memenuhi kaidah tata ruang yang benar, regulasi dan kelembagaan yang jelas, serta kelestarian fungsi ekosistemnya yang terus terjaga.
Lebih lanjut, Kepala Bappenas menyampaikan pemanfaatan ekosistem danau harus selaras dengan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan pengelolaan danau terpadu yang berbasis pada pendekatan holistik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, tata ruang serta kepariwisataan.
Bappenas menyatakan pengelolaan danau berkelanjutan tidak hanya dikerjakan oleh satu lembaga atau institusi secara eksklusif, tetapi membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk swasta dan masyarakat.
Dengan kata lain, Bambang menekankan pengelolaan danau berkelanjutan harus menjadi aksi kolektif (collective action) dari berbagai pemangku kepentingan yang menjadi penentu dan motor penggerak seluruh proses.
"Meskipun para pemangku kepentingan umumnya memiliki tujuan yang berbeda, tetapi dalam upaya pengelolaan dan optimalisasi potensi danau, seluruh pemangku kepentingan harus memiliki tujuan bersama," ujarnya.
Lokakarya yang berlangsung selama 2 hari itu membahas berbagai isu penting terkait danau, antara lain pengelolaan danau dalam perspektif limnologi, pengelolaan infrastruktur sumber daya air danau secara berkelanjutan dan pemanfaatan danau yang berwawasan lingkungan.