Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capaian Inflasi, Analis Mulai Sebut Efek Permintaan Konsumsi Saat Ramadan

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat inflasi April 2017 sebesar 0,09% mom atau 4,17% yoy, di atas ekspektasi pasar yaitu 0,05% mom dan 4,10% yoy.
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat inflasi April 2017 sebesar 0,09% mom atau 4,17% yoy, di atas ekspektasi pasar yaitu 0,05% mom dan 4,10% yoy.

Pada bulan sebelumnya, Indonesia mencatat deflasi 0,02% mom.

Kenaikan tarif dasar listrik tahap kedua pada Maret lalu menjadi pendorong laju inflasi April. Hal ini terlihat dari kontribusi inflasi kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22%.

Satu-satunya kelompok yang memberikan kontri-busi deflasi bulan lalu adalah bahan makanan yaitu sebesar -0,24%, melanjutkan deflasi yang terjadi pada dua bulan sebelumnya.

Penurunan harga bahan makanan didorong oleh meningkatnya pasokan karena panen raya.

Tingkat inflasi April yang di atas ekspektasi tampaknya memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG kemarin.

Inflasi tahunan 4,17% masih dalam kisaran target pemerintah, tapi tekanan inflasi masih berpotensi terjadi mengingat kenaikan tarif listrik akan kembali terjadi bulan ini.

“Selain itu, peningkatan konsumsi menjelang Ramadan juga akan menambah tekanan inflasi,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (3/5/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper