Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susi Janji Revitalisasi Tambak Udang di Kolaka

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjanjkan revitalisasi bagi tambak-tambak udang tidak produktif di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (tengah), dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berdiskusi dengan mahasiswa Unpad di rumah Menteri Kelautan dan Perikanan, Jalan Merdeka, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (13/3)/Antara-Adeng Bustomi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (tengah), dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berdiskusi dengan mahasiswa Unpad di rumah Menteri Kelautan dan Perikanan, Jalan Merdeka, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (13/3)/Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjanjkan revitalisasi bagi tambak-tambak udang tidak produktif di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Dalam kunjungannya ke kabupaten itu, Senin (20/3/2017), Susi mengemukakan revitalisasi tambak udang setempat akan menjadi salah satu program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun, investasi melalui BUMN, seperti Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) sulit jika 1 hektare tambak dijual masyarakat Rp 1 miliar.

"Tapi saya akan minta agar BNI dan BRI memberikan pinjaman kepada petambak untuk menghidupkan tambak-tambak tidak produktif. Perindo dan Perinus yang menjadi inti dari plasma petambak udang di Kolaka karena potensinya besar sekali," jelas Susi melalui siaran pers.

Susi yang sempat melakukan panen di Kolaka menilai udang vaname yang dihasilkan tambak setempat sangat bagus dan sehat. Dari lima petak tambak berukuran 300 m2, dihasilkan 13 ton udang.

Meskipun begitu, dia mengingatkan penyakit genetis pada udang vaname yang mengakibatkan kerugian luar biasa seperti dialami oleh beberapa negara. Dia juga menyampaikan pembudidaya agar tidak menggunakan bahan pemberantas hama udang secara berlebihan karena dapat menurunkan kualitas dan merusak ekosistem. Dia pun mengimbau pembudidaya untuk dapat mengatur aliran air ke tambak udang dengan baik dan harus ada tanaman bakau yang hidup di kawasan perairan.

"Kalau bisa wilayah masuknya air, bakaunya harus hidup. Kalau bakaunya dihabiskan, nanti ekosistemnya yang terganggu. Tadi Pak Bupati (Bupati Kolaka Ahmad Safei) janji tidak akan ada bangunan yang merusak bakau dekat tambak. Bakau-bakau itu untuk menjaga tambak," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper