Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Peternakan Terintegrasi, RNI Bidik Produksi 450.000 Ekor Ayam Pedaging per Bulan

PT.Rajawali Nusantara Indonesia (persero) melalui anak usahanya, PT.PG Rajawali II dan PT.Berdikari (persero) melalui anak usahanya, PT.Berdikari United Livestock (PT.BULS), menandatangani perjanjian pemegang saham guna mewujudkan sinergi di bidang industri peternakan terintegrasi.

Bisnis.com, JAKARTA - PT.Rajawali Nusantara Indonesia (persero) melalui anak usahanya, PT.PG Rajawali II dan PT.Berdikari (persero) melalui anak usahanya, PT.Berdikari United Livestock (PT.BULS), menandatangani perjanjian pemegang saham guna mewujudkan sinergi di bidang industri peternakan terintegrasi.

Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Dirut PT.PG Rajawali II, Audry Harris Jolly Lapian dan Dirut PT.BULS AS, Hasbi Al-Islahi di Kantor Direksi PG Rajawali II, Rabu (1/3/2017).

Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Didik Prasetyo, mengatakan pengembangan peternakan unggas terintegrasi yang dikembangkan oleh RNI dan Berdikari merupakan sistem peternakan yang menggunakan teknologi modern dimana kandang akan menggunakan teknologi close house. Teknologi itu menjamin produk ayam maupun telur memiliki standar yang prima, terbebas dari berbagai macam penyakit serta minim polusi.

Didik menjelaskan untuk mendukung lokasi penggemukan ayam (farm boiler) tersebut pada tahapan selanjutnya akan dibangun rumah pemotongan ayam otomatis dengan kapasitas 2000 ekor per jam.

"Untuk mendukung kecukupan protein hewani nasional, salah satu alternatifnya melalui pengembangan peternakan ayam pedaging dan petelur mengingat kedua komoditi tersebut memiliki harga jual yang terjangkau bagi masyarakat secara luas," katanya.

Menurutnya, sinergi kedua BUMN ini merupakan wujud kepedulian atas kenyataan konsumsi protein hewani per kapita di Tanah Air masih sangat rendah, dimana mengacu pada data BPS 2015, rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia sebesar 53,91 gram per kapita per tahun, sementara standar kecukupan konsumsi protein berada di angka 57 gram.

Ke depannya, pengembangan bisnis peternakan akan terus dilakukan dengan menerapkan pola peternakan terintegrasi dari hulu ke hilir, di dalamnya mencakup pengembangan indukan, ayam bakalan, pakan ternak serta pengembangan riset dan development peternakan.

“Tahap pertama sasaran produksi ayam pedaging sebesar 450 ribu ekor per bulan dan telur 12 hingga 14 ton per bulan. Selanjutnya akan dikembangkan sesuai kebutuhan bisnis,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper