Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Panel Listrik Schneider Terbesar di Asia

Produk fasilitas produksi tersebut juga dipasarkan ke Vietnam, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab, Filipina dan Kamboja.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, Jakarta — Schneider Electric mengoperasikan pabrik panel listrik terbesar Asia di Cikarang.

Plant Direktur Pabrik Cikarang, PT Schneider Indonesia, Joko Sutopo mengatakan integrasi fasilitas produksi meningkatkan kapasitas produksi panel listrik Schneider sebesar 30% menjadi 30.000 unit per tahun.

Dia mengklaim kemampuan produksi tersebut menjadikan pabrik Cikarang sebagai pabrik panel listrik engineer to order di Asia. Sistem engineer to order berarti panel listrik yang diproduksi di Cikarang diproduksi dengan spesifikasi dan desain khusus sesuai permintaan pelanggan.

“Artinya kami tidak membuat produk untuk mengisi stok, tetapi kami membuat produk sesuai pesanan. Kami buat desainnya dari mulai tendering, engineering, sampai manufacturing,” kata Joko, Rabu (1/3/2017).

Pabrik Cikarang tidak hanya memasok panel listrik buat pelanggan dalam negeri. Produk fasilitas produksi tersebut juga dipasarkan ke Vietnam, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab, Filipina dan Kamboja.

Produk panel listrik digunakan untuk beragam kebuthan seperti bangunan, pembangkit listrik, fasilitas produksi minyak dan gas, hingga bandara.

Country President PT Schneider Indonesia, Xavier Denoly, mengatakan Indonesia adalah pasar terbesar buat Schneider di Asia Tenggara. Pertumbuhan konsumsi listrik yang tinggi dan proyek elektrifikasi 35.000 megawatt juga membuat permintaan Indonesia atas produk listrik tumbuh pesat.

Schneider, jelasnya, memenuhi kebutuhan tersebut lewat pabrik perakitan di Cikarang dan Batam. Pabrik di Batam adalah pusat produksi buat peralatan listrik Schneider yang dijual lewat pasar ritel.

Pasar ritel saat ini menyumbangkan 60% dari pendapatan Schneider di Indonesia, sisanya merupakan kontribusi dari produk berbasis proyek seperti panel listrik (30%) dan jasa (10%).

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper