Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 35 kandidat yang dinyatakan lolos tahap II seleksi Anggota Dewan Komisioner oleh tim Panitia Seleksi (Pansel) dinilai cukup proporsional.
Ekonom INDEF Abra P.G Talattov mengatakan pemenuhan aspek proporsionalitas tergambar dari sebaran latar belakang 35 kandidat DK OJK yang telah ditetapkan oleh Pansel.
Dari 35 kandidat DK OJK, 15 calon merupakan regulator (OJK delapan, BI enam, LPS satu), praktisi 11 orang, PNS enam orang, dan akademisi tiga orang.
"Selanjutnya dari 35 calon tersebut, hanya empat orang perempuan saja yang akan memperebutkan kursi pimpinan OJK," katanya, lewat keterangan resmi, Sabtu (25/2/2017).
Abra juga menyoroti gugurnya lima calon petahana OJK dan hanya tersisa dua incumbent, yaitu Wakil Ketua DK OJK Rahmat Waluyanto dan Anggota DK sekaligus Kepala Pengawas Pasar Modal Nurhaida saat ini masih menjabat sebagai Dewan Komisioner OJK.
Dari hasil seleksi itu, tidak ada sejumlah nama incumbent anggota Dewan Komisioner saat ini yang sebelumnya dinyatakan lolos tahap I, seperti Ketua DK OJK Muliaman Hadad, Anggota DK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Firdaus Djaelani, Anggota DK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tampubolon, Anggota DK sekaligus Ketua Dewan Audit Ilya Avianti, serta Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti SS.
“Hal ini merupakan sinyal dari Pansel OJK, penyegaran dalam tubuh DK OJK sudah sangat diperlukan apalagi dengan memandang berbagai tantangan OJK yang semakin berat ke depannya," jelasnya.
Selain itu, Abra menyarankan Pansel OJK juga untuk tetap berhati-hati dalam menyeleksi calon DK OJK dari unsur praktisi.
“Hal ini sangat penting agar jangan sampai nantinya DK OJK disusupi oleh oknum yang membawa kepentingan korporasi sehingga berpotensi menimbulkan moral hazard dan merugikan kepentingan industri keuangan dan perbankan secara luas,” katanya.
Para calon yang lolos tahap dua itu:
Adi Budiarso, Agusman, Agus Santoso, Ahmad Hidayat, Ahmad Junaedy Ganie, Arif Baharudin, Darminto, Dewi Hanggraeni, Dwityapoetra Soeyasa Besar, Dyah Nastiti K Makhijani, dan Edy Setiadi, Etty Retno Wulandari, Firmanzah, Freddy Saragih, Haryono Umar, Heru Kristiyana, Hoesen, Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Maliki Heru Santosa, Marsuki, Mas Achmad Daniri, Mohamad Fauzi Maulana Ichsan, dan Mulya Effendi.
Kemudian Nurhaida, Rahmat Waluyanto, Riswinandi, Samsul Hidayat, Sigit Pramono, Suheri, Susandarini, Tirta Segara, Widyo Gunadi, Wimboh Santoso, Yohanes Santoso Wibowo, dan Zulkifli Zaini.