Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian terus menggenjot 1 juta ha penanaman jagung di tengah kebun sawit. Setelah menanam jagung di tengah kebun sawit milik PTPN II, Sumatera Utara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali melakukan tanam perdana jagung di PTPN V Kebun Sei Galuh.
"Program penananam itu harus menjadi program berlanjut di PTPN V. Jangan sampai rumput lebih banyak tumbuh di tengah-tengah kebun sawit," tuturnya saat memberikan arahan dikutip dari siaran pers.
Program integrasi sawit - jagung seluas 1 juta ha merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satu komitmen pemerintah adalah agar tak ada lagi impor jagung sepanjang tahun ini.
"Jika berhasil, setiap hektare lahan memproduksi 1 ton, maka akan menghasilkan 5 juta ton. Tahun lalu, kita dapat menekan impor 3 juta ton, artinya kita menghemat devisa Rp10 triliun. Kita mimpikan tahun ini tidak ada lagi impor jagung," imbuhnya.
Dirut PTPN V, Berlino Mahendra Santosa, menyampaikan saat ini lahan yang siap penananaman seluas 200 ha dan pada Mei mendatang akan dilakukan penanaman seluas 500 ha. Setiap tahun di kebun PTPN V ada program replanting seluas 5.000 ha per 6 bulan. Jika tingkat produktivitas 1 ton per ha, maka akan menghasilkan kontribusi yang cukup dan signifikan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa benih jagung jenis hibrida varietas NT-104 untuk luas lahan kebun 700 ha, serta benih cabai sebanyak 5.000 benih.