Bisnis.com, JAKARTA--Bulog menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk menyerap beras petani sebanyak 3,2 juta ton sepanjang tahun ini. Serapan beras tahun ini naik dibanding serapan beras tahun lalu sebanyak 2,9 juta ton.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyampaikan Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 9.000 ton sejak Januari hingga pertengahan Februari. Tri menargetkan dapat menyerap beras 20.000 ton hingga akhir Februari.
Pada puncak panen, Bulog dapat menyerap 5.000 - 10.000 ton beras per hari di bulan Maret. Adapun, rata-rata penyerapan Bulog mencapai 1.000 2.000 ton beras per hari. Bulog juga bekerja sama dengan PT Pertani (Persero) untuk membantu pengeringan gabah yang masih basah.
"Kalau dilihat serapan beras Januari tahun ini lebih besar dari Januari tahun lalu. Januari tahun lalu, serapan beras hanya 650 ton. Tahun ini, di Januari saja Bulog bisa menyerap 4.000 ton dan Februari hampir 6.000 ton. Targetnya akhir Februari dapat 20.000 ton. Kalau permintaan Pak Mentan 1.000.000 - 2.000.000 sampai juni," tuturnya.
Peningkatan serapan beras terjadi karena masa panen yang lebih awal yakni Januari, dari sebelumnya dimulai Maret. Masa panen Januari akibat dari penambahan luas tanam sebagai program Kementan pada Oktober dan November. Tri menyebut dari serapan beras tahun lalu sebanyak 2,9 juta ton, stok sampai hari ini sebanyak 1,7 juta ton. "Kalau sampai bisa masuk 1 juta - 2 juta ton dalam semester ini, bagus sekali. Jika demikian kami siap sekali untuk ekspor," imbuhnya.
Bulog Siapkan Rp20 Triliun Serap Beras Petani
Bisnis.com, JAKARTA--Bulog menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk menyerap beras petani sebanyak 3,2 juta ton sepanjang tahun ini. Serapan beras tahun ini naik dibanding serapan beras tahun lalu sebanyak 2,9 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu