Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Bangun Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan di Bandara Soetha

Guna meningkatkan pelayanan kepada industri aviasi, Kementerian Perhubungan membangun Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara di kawasan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
Bandara Soekarno-Hatta./Bisnis
Bandara Soekarno-Hatta./Bisnis

Bisnis.com, TANGERANG — Guna meningkatkan pelayanan kepada industri aviasi, Kementerian Perhubungan membangun Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara di kawasan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Dengan gedung baru tersebut, pelayanan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) resmi berpindah dari sebelumnya melayani di Gedung Karya Lantai 22, Kantor Kementerian Perhubungan.

Luas bangunan gedung baru mencapai 9.500 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Adapun, biaya yang digelontorkan pemerintah untuk pembangunan gedung baru mencapai Rp114,53 miliar.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan saat ini kapasitas kantor lama DKPPU sudah tidak mampu lagi menampung seluruh pegawai DKPPU yang telah mencapai 363 orang.

“Kapasitas di gedung lama itu maksimal 100 orang. Alhasil, para pegawai menjadi tidak nyaman saat bekerja. Bahkan, ruangan untuk training, tenaga ahli dan lain sebagainya juga sangat kurang,” katanya, Senin (6/2/2017).

Suprasetyo mengungkapkan kondisi yang serba terbatas berpotensi mengganggu pelayanan terhadap para pelaku industri penerbangan, baik maskapai, operator bandara, penyedia jasa perawatan dan lain sebagainya.

Dia menambahkan minimnya sarana dan prasarana DKPPU tersebut juga menjadi salah satu temuan tim audit Federal Aviation Administration (FAA) dan International Civil Aviation Organization (ICAO).

Sedikitnya ada enam temuan dari FAA/ICAO terkait sarana dan prasarana DKPPU tersebut antara lain, ruang pelayanan publik tidak memadai dan tidak tersedia ruang konsultasi, ruang produksi dan ruang foto.

Kemudian, penyimpanan dokumen sertifikasi pesawat udara, personil operasi dan teknik penerbangan tidak memenuhi standard keamanan dengan sistem penyimpanan yang tahan terhadap api dan kedap air.

Lalu, ruang pegawai sangat sesak, tidak memiliki ruang ujian bagi pemohon lisensi personil operasi maupun teknisi, tidak tersedia class room untuk pelatihan pegawai, dan ruang rapat yang terbatas.

“Gedung baru ini juga diharapkan dapat mengantisipasi tren pertumbuhan pnerbangan dalam lima tahun ke depan, di mana rata-rata jumlah penumpang domestik sudah tumbuh 12%-13% per tahun,” tutur Suprasetyo.

Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pembangunan gedung baru merupakan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya yang terkait dengan dunia aviasi.

“Kita tahu dunia aviasi sedang berkembang pesat, tapi di sisi lain masyarakat juga sangat membutuhkan pelayanan yang baik. Oleh karena itu, saya berpesan agar Kemenhub dengan operator itu jangan stuck [terhambat],” ujarnya.

Budi menjelaskan peran swasta sangat penting demi kemajuan industri penerbangan nasional. Apalagi, Indonesia baru saja mendapatkan sertifikat FAA Kategori 1. Menurutnya, prestasi tersebut harus dijaga secara bersama-sama.

Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto berharap produktivitas kerja dan layanan DKPPU dapat meningkat dengan fasilitas kerja yang lebih baik.

“Yang penting juga adalah paradigma pelayanan prima ke operator dan awak pesawat. Mesti ada perbaikan di business process dengan standar service level indicator yang sejajar dengan otoritas penerbangan sipil di negara lain,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper