Bisnis.com, BALIKPAPAN - Forum Komunikasi Pengusaha Industri Kariangau (FK PIK)mulai mendata kebutuhan listrik masing-masing perusahaan yang beroperasi di Kawasan Peruntukkan Industri Kariangau.
Sebab pembangkit listrik yang dikelola oleh PT Kariangau Power telah beroperasi. Adapun kapasitas listrik yang tersedia mencapai 30 MW dari dua mesin pembangkit. Selain itu, Kariangau juga akan mendapatkan aliran listrik dari PLTU Teluk Balikpapan milik PT PLN.
Pendataan itu bertujuan untuk memenuhi kuota yang ditentukan agar tarif listrik lebih ringan, yakni harus mencapai sekitar 70-80% dari total kapasitas. Hingga pendataan terakhir, baru 17,65 MW daya yang dibutuhkan sebagian pengusaha.
"Itu belum semuanya, kami akan mendata kebutuhan listrik seluruh perusahaan di Kariangau," jelas Ketua FK PIK Arif Kurniawan, Rabu (18/1/2017).
Menurutnya, kejelasan ketersediaan aliran listrik ini merupakan titik terang bagi kalangan pengusaha. Sebelumnya, ketiadaan aliran listrik membuat para pengusaha harus menyediakan listrik secara mandiri.
PT Kaltim Kariangau Terminal yang merupakan terminal peti kemas terbesar di Kaltim, bahkan masih harus menyuplai listrik sendiri dengan genset. Biaya operasional yang melambung tak bisa dielakkan.
"Kami akan kumpulkan pengusaha-pengusaha untuk mendata berapa kebutuhan listriknya. Total daya Kariangau Power Plant kan mencapai 30 MW, ini angin segar bagi pengusaha di sana. Kami tinggal data lalu melaksanakan MOU," ucapnya.