Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filosofi Kesuksesan Dunia Kerja dari Kereta Shinkansen

Bagi Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Agus Susanto, kereta api cepat Shinkansen mengandung filosofi yang dapat dijadikan pelajaran untuk sukses di dunia kerja.n
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Bagi Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Agus Susanto, kereta api cepat Shinkansen mengandung filosofi yang dapat dijadikan pelajaran untuk sukses di dunia kerja.

Menurut Agus, ada tiga kunci yang dapat dipelajari dari moda transportasi tersebut sebagai pedoman untuk meraih kesuksesan.

"Kunci sukses dalam dunia kerja tidak lagi hanya sekadar ijazah atau nama besar kampus, tetapi harus punya tiga hal yaitu integrity, trust dan togetherness. Ketiganya bisa memacu kinerja luar biasa," katanya, saat mengisi kuliah umum bagi pembekalan wisudawan program pascasarjana UGM, di Yogyakarta, Rabu (18/1/2017).

Pria yang telah malang melintang selama 25 tahun di bidang industri perbankan ini menjelaskan ketiga prinsip tersebut dimiliki sistem Shinkansen yang menjadikannya kereta tercepat di dunia.

Ibarat kereta yang selalu berjalan di atas jalur rel, maka manusia unggul harus memiliki integritas yang tinggi dalam bekerja dalam artian tidak melenceng dari tatanan aturan atau sistem yang berlaku.

"Kereta api Shinkansen ini punya integritas, dia jalan di atas rel dan gak pernah lepas dari rel itu. Nah, integritas dalam bekerja juga haruslah nomor satu," jelas pria lulusan INSEAD Fontainebleau Perancia tersebut.

Untuk poin kedua, seorang tenaga kerja harus memiliki trust atau kepercayaan dan layak dipercayai. Di berujar, mesin pada sistem kerja kereta cepat umumnya ada di masing-masing gerbong.

Model ini berbeda dengan sistem kereta api biasanya yang lazimnya hanya memiliki mesin di bagian tertentu. "Kalau masing-masing gerbong tidak ada trust, ya bakal buyar," katanya.

Nilai ketiga yakni sinergi dan kebersamaan juga dijelaskannya dengan mengibaratkan gerbong Shinkansen yang seluruhny berjalan dalam satu rangkaian menuju satu arah.

"Dalam organisasi juga harus ada seperti itu, jadi tidak sebagian jalan ke depan atau ke belakang sehingga menjadi morat-marit," jelasnya di hadapan ratusan calon wisudawan wisudawati.

Pria 53 tahun ini lebih lanjut memberikan wejangan penutup dengan menjelaskan kondisi dan tantangan dalam dunia kerja. Menurutnya dunia kerja saat ini menuntut manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat dan berdaya saing. Apalagi dengan sistem perdagangan tunggal yang ada seperti MEA maka tantangannya menjadi semakin tinggi.

Agus menekankan, para calon pekerja ataupun pelajar harus membekali dirinya dengan keterampilan agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

"Kita bersyukur rekan-rekan bisa menyelesaikan suatu pendidikan luar biasa, negara menunggu kehadiran kerja nyata. Pendidikan memang sangat bermanfaat tetapi tidak akan bermanfaat apabila rekan-rekan tidak melakukan apa-apa di masyarakat nantinya," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper