Bisnis.com, JAKARTA – Tahun ini pelaku usaha akan meningkatkan produksinya sebesar 200 unit menyambut optimisme perbaikan permintaan mulai 2017.
Ketua Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamaludin mengatakan pelaku usaha mencanangkan produksi alat berat sebesar 4.000 unit pada tahun ini. Adapun untuk sektor andalannya masih berasal dari pertambangan dan konstruksi.
“Estimasi produksi pada 2017 mencapai 4.000 unit, sementara realisasi produksi tahun alu mencapai 3.800 unit,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/1).
Adapun kendalanya, permintaan alat berat dan harga komoditas masing-masing belum stabil.
Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Corporate Secretary PT United Tractors Tbk Sara Loebis mengatakan penjualan pada 2017 akan naik menjadi 10%-15%.
Berdasarkan data resmi perusahaan, penjualan pada September dan Oktober 2016 mencapai yang tertinggi dalam kurun Januari-November 2016, yaitu 203 dan 218 unit. Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2015.
Sektor konstruksi dan pertambangan masing-masing menyumbang 40% dan 30% dalam total penjualan alat berat dengan merek komersial Komatsu ini.
“Penjualan total 2016 sesuai denga ekspektasi, tetapi angkanya masih harus menunggu. Ada potensi peningkatan penjualan mungkin sekitar 10%-15% dan baru kelihatan pada kuartal II – kuartal III,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengestimasikan kebutuhan alat berat tahun ini mencapai 8.291 unit, atau naik tipis dari tahun lalu yang mencapai 8.432.