Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KADIN: 2017 Jadi Tahun Pertumbuhan Bagi Kawasan Timur Indonesia

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) optimistis 2017 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI) setelah sepanjang 2016 didukung pembangunan yang signifikan oleh pemerintah pusat.
Proyek rel kereta api./Bisnis.
Proyek rel kereta api./Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) optimistis 2017 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI) setelah sepanjang 2016 didukung pembangunan yang signifikan oleh pemerintah pusat.

Andi Rukman Karumpa, Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia, mengapresiasi perhatian pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla terhatap KTI selama 2016.

“Tahun ini adalah tahun perhatian yang sangat besar dari pemerintah pusat untuk KTI, bisa dikatakan ini tahun terbesar sepanjang sejarah republik berdiri,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Andi merincikan salah satu kebijakan pemerintah yang akan berdampak signifikan adalah penetapan satu harga untuk bensin di Papua pada tahun ini. Langkah itu, jelasnya, merupakan sebuah keberanian.

“Sebab kalau tunggu infrastruktur siap baru menurunkam harga, sampai kiamat harga BBM di Papua tetap akan tinggi sekali,” ungkapnya.

Selain itu, Andi mengatakan pada tahun ini pemerintah juga menggenjot percepatan pembangunan di 187 kawasan perbatasan mulai dari Pulau Rondo sampai Nusa Tenggara Timur, termasuk di Skouw, Kota Jayapura, Papua. Bahkan sejumlah Pos Lintas Batas Negara telah diresmikan tahun ini.

Di sektor perhubungan, sambungnya, pemerintah pusat juga telah merampungkan dan meresmikan sejumlah bandara di Papua dan Sulawesi, mempercepat pengembangan jalan trans Papua, dan membuka lahan sawah baru di Sulawesi dan Kalimantan.

“Percepatan pembangunan rel kereta api Sulawesi, serta peresmian sejumlah pembangkit listrik. Tahun pembangunan infrastruktur bagi KTI.”

Karena itu, Andi optimistis 2017 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi bagi KTI.

“Infrastruktur mulai dibangun, tentu akan berdampak bagi pertumbuhan. Semoga biaya logistik menurun, akselerasi ekonomi juga makin baik di KTI,” kata Andi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper