Bisnis.com, JAKARTA—Produk buah tropis Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan penetrasi ke pasar Arab Saudi. Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin mengatakan dengan iklim 40 derajat-43 derajat Celcius, masyarakat Arab Saudi lebih memilih buah tropis dibandingkan buah non tropis.
Oleh karena itu, buah seperti semangka, anggur, pisang, pepaya, dan melon mempunyai kesempatan lebar untuk masuk. “Masyarakat Arab Saudi merupakan masyarakat yang gemar mengonsumsi buah-buahan.
Apalagi, di musim panas yang suhunya bisa mencapai 40 derajat-43 derajat Celcius,” ujar dia di sela kunjungan delegasi investasi dan perdagangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Selatan, yang dikutip dari keterangan resmi yang diperoleh Bisnis.com, Kamis (15/12/2016).
Delegasi Dinas Pertanian TPH melakukan peninjauan pasar buah, sayuran, dan toko Indonesia di wilayah Jeddah selama 8-16 Desember 2016. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan data dari The United Nations Commodity Trade Statistics Database (UN COMTRADE), nilai ekspor buah asal Tanah Air mengalami pertumbuhan signifikan tiap tahunnya. Pada 2013, Indonesia berhasil mengekspor buah dengan nilai mencapai US$2,73 juta dan setahun kemudian angkanya melonjak 23,17% menjadi US$3,36 juta.
Tahun lalu, angkanya kembali melonjak hingga 66,82% menjadi US$5,61 juta. Sementara itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan menuturkan nilai perdagangan permintaan buah di Arab Saudi dalam periode 2013-2015 mencapai miliaran dolar AS.
“Sebagai perbandingan, pada akhir 2015 Arab Saudi mengimpor buah-buahan dari berbagai negara sebesar US$1,4 miliar, sedangkan nilai ekspor buah-buahan Indonesia ke Arab Saudi pada tahun yang sama mencapai US$5,61 juta.
Ini berarti Indonesia hanya menyuplai 0,39% pasar buah-buahan Arab Saudi,” papar dia. Dengan angka pasokan yang sangat rendah, Kelompok Kerja Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah menyatakan bakal mendorong sosialisasi peluang ekspor buah ke negara itu ke daerah penghasil buah di Indonesia. Selain dilakukan untuk meningkatkan produksi, juga untuk memperbaiki standar baku kualitas buah-buahan agar mampu memenuhi ketentuan dari Arab Saudi.