Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Pulp dan Kertas Bakal Tumbuh 30% Tahun Depan

Wakil ketua umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Rusli TanA mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan 30% untuk produksi kertas pada 2017. Dengan demikian, jumlah produksi kertas dapat mencapai 15 juta -- 17 juta Ton.nn
Suasana stand APPJ di pameran Eco Products 2016, Tokyo, Jepang, Sabtu (10/12). Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan Indonesia, di Jepang (APPJ) berpartisipasi dalam pameran tersebut sejak 2013, dengan pengunjung terus meningkat dari tahun ke tahun./JIBI-Arif Budisusilo
Suasana stand APPJ di pameran Eco Products 2016, Tokyo, Jepang, Sabtu (10/12). Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan Indonesia, di Jepang (APPJ) berpartisipasi dalam pameran tersebut sejak 2013, dengan pengunjung terus meningkat dari tahun ke tahun./JIBI-Arif Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA -- Produksi kertas Indonesia tahun depan ditargetkan naik 30% lantaran masih akan adanya permintaan.

Wakil ketua umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Rusli Tan mengatakan jumlah produksi kertas tahun depan dapat mencapai 15 juta -- 17 juta Ton.

"Kami masih optimis permintaan  kertas dalam dan luar negeri masih bagus," kata Rusli Tan kepada Bisnis.com, Senin (12/12/2016)

Dia menilai para produsen kertas  memiliki perhitungan sebelum melakukan ekspansi produksi. Dengan adanya tambahan investasi dan mesin produksi pada sektor ini, dia berharap target jumlah produksi pada tahun depan dapat dicapai.

"Jangan dilihat dari angka produksi saja, tetapi lapangan kerja yang terbuka dari industri kertas."

Rusli berharap pemerintah dapat memberikan sejumlah insentif untuk pengusaha kertas untuk dapat memompa produktivitas dan penjualan pada 2017. Selain itu, perlu ada kerja sama antar industri terkait yang menggunakan kertas sebagai bagian dari produksi.

"Industri kertas tahun depan sepertinya akan mendapatkan keuntungan dari peristiwa politik seperti Pilkada [pemilihan kepala daerah]."

Adapun berdasarkan data Kementerian Perdagangan sumbangsih sektor ini terhadap PDB sebesar 2%. Nilai ekspor pada Januari -- September 2016  sebesar US$2561 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper