Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI ESDM: Indonesia Butuh Tambahan Kapasitas Terpasang 19.000 MW di 2019

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menuturkan Indonesia masih membutuhkan tambahan sekitar 19.000 MW kapasitas terpasang pembangkit listrik hingga 2019.
Pembangkit listrik/Ilustrasi
Pembangkit listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menuturkan Indonesia masih membutuhkan tambahan sekitar 19.000 MW kapasitas terpasang pembangkit listrik hingga 2019.

Hal tersebut diutarakan dalam diskusi terbatas mengenai ketenagalistrikan yang digelar oleh Bisnis.com,  Bisnis Indonesia di Gedung World Trade Centre I,  Jakarta Pusat.  Dia mengatakan,  saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai 51.000 MW. 

"Dengan adanya asumsi pertumbuhan ekonomi dari 5 sekian persen hingga 6%, paling tidak Indonesia masih membutuhkan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebanyak 19.000 MW pada 2019," katanya ketika membuka acara Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan yang diselenggarakan Bisnis.com, Kamis (8/12/2016).

Target sebanyak 19.000 MW tersebut harus digapai guna mencapai target sebesar 70.000 MW kapasitas terpasang pembangkit listrik.  Dia menilai,  hingga saat ini masih ada sekitar 2.500 desa yang belum dialiri listrik.

"Kalau target bisa tercapai syukur alhamdulillah,  PLN harus bisa memanajemen kebutuhan listrik antara supply dan demand, jangan sampai ada gap yang terlalu jauh" tambahnya.

Menurut Jonan,  yang menjadi tantangan hari ini juga adalah harga beli listrik. "Kami akan membantu PLN, begitu juga pengusaha untuk mendapatkan harga listrik yang fair. Kami juga sedang susun feed in tariff yang fair per wilayah dan per tingkat kesulitan,  harga harus dinamis."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper