Bisnis.com, SEMARANG—Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima penganugerahan gelar doktor kehormatan atau Doctor Honoris Causa bidang kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dari Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (3/12/2016).
Mengenakan toga wisuda hitam dengan matros atau kragh warna biru laut, Menteri Susi menyampaikan pidato penganugerahan di mimbar tepat satu jam dari pukul 10.48 WIB ditutup pada 11.48 WIB.
“Saya mohon perguruan tinggi menjadi motor pencetak utama dari pilar produktivitas kelautan dan perikanan berkelanjutan,” katanya dalam salah satu rangkaian pidato penganugerahan itu.
Menteri Susi mengakui, latar belakang pendidikannya yang hanya sampai pendidikan menengah kelas II, sempat menjadi perdebatan di berbagai kalangan.
“Kenapa saya diangkat menjadi Menteri oleh Bapak Presiden Jokowi? Saya yakin beliau memiliki alasan dan keputusan yang tidak mudah, namun saya berkomitmen mengemban tugas ini,” lanjutnya.
Dengan penganugerahan gelar doktor kehormatan, ujarnya, pemilik maskapai penerbangan Susi Air itu, “Berharap ke Dikti [Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi], bahwa ke depan sistem pendidikan kita perlu memberikan perhatian kepada sektor kemaritiman.”
Menristek Dikti M. Natsir mendapatkan kesempatan memberikan sambutan setelah penganugerahan. Menteri yang sempat terpilih sebagai Rektor Undip itu menyampaikan bahwa Indonesia memang harus berubah dalam menyikapi pendidikan.
Menurutnya, banyak kalangan memiliki pengalaman dalam praktik terhadap bidang tertentu meski latar belakang pendidikannya tidak mendukung.
Natsir menilai, gelar Doctor Honoris Causa kepada Menteri Susi adalah penganugerahan karena memiliki kemampuan, kompetensi, dan praktik menentukan kebijakan.
“Bahkan Ibu Susi, beliau ada di kompetensi level 9. Beliau mengatakan tidak berpendidikan, tetapi, siapa yang bakal tidak percaya akan kompetensi beliau, khususnya dalam bidang kelautan perikanan juga perkapalan,” ujarnya.
Selain Menristek Dikti, penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa itu dihadiri sejumlah pejabat seperti Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek, Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga, Duta Besar Denmark untuk RI Casper Klynge, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga Maryono Direktur Utama BTN sekaligus Ketua Umum Ikatan Alumni Undip.