Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maskapai Penerbangan Diminta Waspadai Penyakit dari Timteng

Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta kalangan jasa penerbangan untuk waspada terhadap wabah penyakit yang berasal dari negara di Timur Tengah mengingat banyaknya jemaah yang melakukan perjalanan umroh.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia/Ilustrasi
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta kalangan jasa penerbangan untuk waspada terhadap wabah penyakit yang berasal dari negara di Timur Tengah mengingat banyaknya jemaah yang melakukan perjalanan umroh.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Kelas I Juanda Surabaya Kolonel Laut (P) Dadun Kohar mengatakan pihak bandara Juanda telah mendapatkan surat waspada dari Gubernur Jawa Timur agar lebih berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan agar penyakit tersebut tidak masuk ke Indonesia, Jatim khususnya.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama jangan sampai ada jemaah yang tertular dan tidak terpantau oleh maskapai penerbangan. Ini harus dijaga jangan sampai ada jamaah yang terkena,” ujarnya saat peresmian penerbangan perdana Garuda Indonesia rute Surabaya-Madinah, Selasa (29/11/2016).

Selain itu, Otoritas Bandara juga meminta agar maskapai penerbangan yang melayani perjalan umrah atau haji lebih perhatian terhadap penumpangnya terutama yang berusia tua dan berpenyakit.

“Ini pengalaman haji tahun lalu, ada jemaah yang usianya di atas 60 tahun dan berpenyakit, kemudian dia meninggal di pesawat. Nah ini mohon dicek, jangan-jangan karena pelayanannya yang kurang, lalu dia meninggal di situ. Jadi pelayanan juga harus ditingkatkan,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah virus penyakit dari Timur Tengah itu diduga bermunculan dan cukup mengkhawatirkan. Sejumlah wabah penyakit tersebut di antaranya seperti ebola, zika dan sindrom pernapasan Timur Tengah akibat virus korona (MERS-Cov).

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan agar semua pihak harus bersinergi untuk mencegah datangnya penyakit tersebut. Pemkot Surabaya sendiri telah melakukan antisipasi dengan menggerakan dinas kesehatan untuk mengecek para jemaah yang pulang umroh.

“Kemarin itu yang pulang umroh kami suruh cek warga di setiap kecamatan, dan Alhamadulillah tidak ada masalah. Kita harus bersinergi dengan Kemenkes juga karena tidak bisa semua diserahkan ke perusahaan saja karena ini juga bagian dari layanan pemerintah,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper