Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPOC 2016: Industri Sawit Berpotensi Tanggulangi Kemiskinan

Industri kelapa sawit berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menanggulangi tingkat kemiskinan, sehingga perlu kajian serius akan potensi itu.
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said

Bisnis.com, DENPASAR - Industri kelapa sawit berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menanggulangi tingkat kemiskinan, sehingga perlu kajian serius akan potensi itu.
“Sektor ini merupakan sektor yang positif,” kata Iwan Jaya Azis, Profesor dan pengajar di Cornell University saat menjadi pembicara di International Palm Oil Conference (IPOC) ke-12 yang berlangsung di Bali, 24 November 2016, seperti dalam rilis Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kamis (24/11).
Dari level mikro, menurut Iwan, industri kelapa sawit sangat menguntungkan. Produktivitasnya tinggi dan harus diakui sebagai sektor yang paling produktif.
Namun, menurut ekonom ini, banyak faktor lain yang mempengaruhi kaitan antara potensi industri sawit dan peningkatan kesejahteraan. Untuk itu, dia berharap ada studi yang lebih komprehensif dalam melihat kaitan antara dampak industri ini dengan penurunan kemiskinan.
Dia berharap, pelaku di industri kelapa sawit dapat memainkan peran yang lebih besar. Di antara faktor penentu yang paling penting adalah peningkatan produktivitas petani dan industri kecil.
Kendati demikian, dari riset yang pernah dilakukan Risa Bhinekawati, peneliti bidang Corporate Social Responsibility, tampak kaitan yang amat jelas antara industri sawit dan pengaruhnya terhadap penanggulangan kemiskinan.
Dari penelitian untuk disertasi doktor di Australian National University itu, dia menemukan bahwa program CSR berpengaruh terhadap peningkatan modal sosial dan kesejahteraan masyarakat.
“Dari segi sosial, petani mendapat penghasilan, pengembangan infrastruktur dan perekonomian lokal,” katanya pada acara yang sama.
Sementara dari segi lingkungan, pihak perusahaan dan petani bersama mengembangkan praktik perkebunan yang sustainable.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper