Bisnis.com, SURABAYA- Kementrian Pertanian tengah berkonsentrasi melakukan perbaikan lahan dan sarana irigasi untuk menjamin ketersediaan air sebagai basic produksi untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Gardjita Budi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian, mengatakan dalam dua tahun terakhir ini pemerintah banyak berinvestasi untuk perbaikan lahan dan irigasi sebagai modal utama program ketanahan pangan.
“Basic dari memprouksi yang pertama ada lahannya, yang kedua adalah airnya, dan ketiga yaitu lampirannya yang utama bibit, pupuk dan manajemen tanam,” katanya.
Dia mengemukan hal itu saat mendampingi para wartawan cetak dan elektronik dari Jakarta yang diundang Kementrian Pertanian untuk melihat perkembangan sentra peternakan dan pertanian di Jawa Timur pada 12-15 November 2016.
Menurutnya, upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional itu mencakup sebanyak 11 komoditas utama meliputi antara lain padi, jagung, kedelai, daging ayam dan sapi, serta bawang dan cabe.
Gardjita menjelaskan syarat utama produksi komoditas pangan, khususnya padi adalah kesiapan lahan dan air yang tergantung pada kondisi saran irigasinya yang membutuhkan koreksi karena sebagian masih peninggalan Belanda.
Selanjutnya, kepada para petani diberikan alat dan mesin, termasuk pompa air, agar dapat bekerja secara maksimal sehingga dapat mengeksplor lebih jauh lahan menjadi semakin produktif dapat panen lebih dari satu kali dalam setahun.
Sebab, kondisi riil di Indonesia terdapat lahan tanaman padi mencapai sekitar 81 juta hektar . Dari luas lahan itu sekitar 40 juta hektar hanya bisa ditanami setahun sekali dan 41 juta hekar lainnya dapat ditanami hingga 2-3 kali dalam setahun.
“Dengan perbaikan lahan dan koreksi irigasinya maka lahan yang semula hanya ditanami sekali dalam setahun itu bisa ditingkatkan menjadi lebih dari sekali, misalnya 1,5 kali, 2 kali dan bahkan mencapai 3 kali,” ujarnya
Dia mengungakan dengan teknologi budi daya pangan yang terus berkembang maka musim musim paceklik tanaman padi, jagung, kedelai dan sejenisnya juga dapat digeser atau dibuat rata dalam setahun sehingga tidak merugikan petani.