Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 17 asosiasi yang bergerak di sektor peternakan akan melaksanakan Kongres Nasional Peternak yang melibatkan lebih dari 5.000 orang peternak, pakar peternakan, dan mahasiswa peternakan di Tanah Air.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Kongres Nasional tersebut dilaksanakan dengan dilatarbelakangi situasi peternakan saat ini yang dinilai kian minim dari perhatian pemerintah.
"Keberpihakan pemerintah terhadap eksistensi peternak rakyat dalam upaya peningkatan produksi dalam negeri kian memudar dan usaha peternakan rakyat baik ternak unggas, sapi, atau kerbau yang kian termarginalisasi," ungkap keterangan resmi tersebut, Selasa (15/11/2016).
Ketua pelaksana kongres Teguh Boediyana menyampaikan usaha peternakan rakyat merupakan satu-kesatuan dimensi sosial, ekonomi, dan budaya di perdesaan dan telah berperan besar dalam memperkokoh perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu ada perhatian dari pemerintah untuk membuat iklim usaha peternakan yang kondusif.
Selain itu, berdasarkan data yang dihimpunnya, sebagian besar peternakan sapi dan kerbau dikelola oleh peternak rakyat, sebanyak 100% peternakan kambing dan domba dikelola peternak rakyat. Yang jumlahnya semakin surut yaitu peternak ayam ras pedaging dan petelur yang kini jumlahnya hanya 6.000 orang dari 100.000 orang sebelum 2009.
Berikut catatan Kongres Nasional yang akan diselenggarakan Senin, 28 November tersebut :
1. Menunjukkan kepada bangsa Indonesia dan Pemerintah akan eksistensi peternak rakyat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Untuk merumuskan aspirasi dan inspirasi para peternak rakyat untuk menjadi agenda penting pemerintah terkait dengan masa depan dan keberlanjutan usaha peternak rakyat sebagai bagian penting dalam perekonomian nasional.
3. Meminta komitmen pemerintah dan para wakil rakyat untuk menempatkan secara lebih proporsional eksistensi peternak rakyat dalam pembangunan perekonomian dan agenda mewujudkan Nawacita.
4. Mendukung kebijakan pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengupayakan agar sebanyak mungkin untuk mengembangkan usaha peternakan rakyat dalam wadah koperasi di perdesaan. Hal ini dirasakan bahwa ternak merupakan komponen penting dalam kegiatan ekonomi perdesaan dan koperasi merupakan kelembagaan ekonomi desa yang memerlukan pembinaan.