Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI KREATIF: Digadang-gadang Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Sektor ekonomi kreatif digadang-gadang mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada masa mendatang menggantikan komoditas.
Pengunjung melihat kerajinan cinderamata yang terbuat dari limbah kayu di Alun-alun Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/6)./Antara
Pengunjung melihat kerajinan cinderamata yang terbuat dari limbah kayu di Alun-alun Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor ekonomi kreatif digadang-gadang mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada masa mendatang menggantikan komoditas.

Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan momen penurunan kinerja ekspor komoditas semestinya jadi titik balik pemerintah supaya menata ulang sektor-sektor penopang perekonomian RI.

“Momen penurunan komoditas harus jadi momen bagi ekonomi kreatif menjadi andalan perekonomian nasional,” tuturnya di sela Simposium Nasional bertajuk Membangun Komitmen Perbankan bagi Ekonomi Kreatif, di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menginginkan bantuan presiden untuk mensingkronisasikan kebijakan-kebijakan terkait ekonomi kreatif. Sektor ini dinilai berpeluang tumbuh subur mengingat kontribusinya terhadap PDB baru 7% dengan serapan tenaga kerja 12 juta orang.

Secara umum terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif yang diprioritaskan Bekraf. Tiga sektor dengan kontribusi terbesar terhadap kinerja ekspor nasional adalah kuliner, fesyen, dan kerajinan. Porsi ketiganya setara 77% perolehan ekspor 16 subsektor prioritas ekonomi kreatif.

“Guna menjadi tulang punggung ekonomi nasional maka harus dibangun ekosistem yang kondusif bagi perkembangan ekonomi kreatif, salah satunya terkait kemudahan akses permodalan,” ujar Fadjar.

Bekraf menekankan perlunya dukungan industri perbankan untuk memberikan akses permodalan yang lebih mudah dijangkau pelaku ekonomi kreatif. Lebih jauh dinyatakan perlunya skema pinjaman khusus yang sesuai dengan karakter bisnis kreatif , seperit film, music, animasi, fesyen, kuliner, dan kerajinan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper