Bisnis.com, MALANG - Pencairan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenegakerjaan (BPJS TK) Malang sampai pekan pertama November 2016 diklaim menembus Rp175 miliar.
Kepala Cabang BPJS TK Malang Sri Subekti mengatakan klaim sebesar itu untuk 18.000 tenaga kerja. Industri yang banyak melakukan PHK, terutama industri hasil tembakau, industri rokok.
“Pada Oktober, salah satu PR [pabrik rokok] besar di Malang mem-PHK 1.300 pekerjanya,” katanya di Malang, Selasa (15/11/2016).
Dengan realisasi pencairan klaim JHT sebesar itu, pada triwulan IV/2016 sudah ada kecenderungan menurun bila dibandingkan periode sebelumnya.
Pada triwulan I/2016, pencairan klaim JHT bisa mencapai Rp27 miliar/bulan. Jika direratakan, angkanya mencapai Rp23 miliar-Rp27 miliar/bulan. Adapun pada triwulan IV/2016, diestimasikan rerata pencairan klaim JHT hanya mencapai Rp17 miliar/bulan.
Dengan begitu, kata dia, maka dapat disimpulkan bahwa perekonomian sudah bergerak sehingga tekanan terhadap PHK sudah berkurang.
Ketua Harian Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) Heri Susianto menegaskan pabrik rokok (PR) yang mem-PHK pekerjanya secara besar-besaran itu memproduksi sigaret kretek tangan (SKT).
Secara pasar, kata dia, memang terjadi penurunan pada produk SKT. Tren pasar lebih menyukai produk sigaret kretek mesin (SKM) daripada SKT. Karena itulah, kontribusi SKT pada penerimaan cukai negara juga relatif kecil bila dibandingkan SKM.
Namun dari sasi penyerapan tenaga kerja, PR produsen SKT justru lebih besar karena pekerjaannya banyak menggunakan menggunakan tangan daripada mesin.