Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah berupaya untuk meningkatkan ekspor produk furnitur ke Arab Saudi seiring dengan permintaan yang terus mengalami penaikan di Negara Petro Dolar tersebut.
Pada tahun ini nilai ekspor diharapkan terus tumbuh melebihi tahun lalu. Arab Saudi saat ini di peringkat ke-21 negara pengimpor produk furnitur Indonesia setelah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris, kata Kepala ITPC Jeddah Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Pertumbuhan ekspor furnitur ke Arab Saudi, menurut Gunawan, cukup menjanjikan. Pada tahun 2012, misalnya, ekspor sebesar US$4,24 juta, pada 2013 naik menjadi US$4,30 juta, kemudian tahun berikutnya (2014) menjadi US$4,51 juta, dan pada 2015 melonjak menjadi US$9,47 juta.
Tingginya permintaan furnitur ke Arab Saudi tersebut, diyakini sebagai dampak program Saudi Vision 2030 yang menetapkan target pertumbuhan pembangunan perumahan dan perhotelan hingga 200% pada 2020.
Gunawan memperkirakan ekspor furnitur ke Arab Saudi pada tahun 2016 melebihi perolehan tahun sebelumnya. Tercatat selama Januari s.d. Agustus 2016, ekspor furnitur menunjukkan angka US$3,17 juta.
ITPC Jeddah bersama Kelompok Kerja Ekonomi KJRI Jeddah memfasilitasi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO mengikuti pameran Saudi Arabia's Exclusive Design Trade atau Deco Fair 2016 di Hilton, Jeddah, 7 s.d. 10 November 2016.
Kehadiran SMESCO dalam pameran tersebut membuka kesempatan baru bagi pembeli internasional untuk mendapatkan pasokan produk berkualitas dari UMKM furnitur Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 750 sentra UMKM dari 34 provinsi di Indonesia, kata Gunawan.
Pada Deco Fair 2016, SMESCO menyewa empat booth dengan luas total 36 meter persegi. Delegasi terdiri atas 11 pengusaha yang dipimpin langsung Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi Muchtar. Dia memperkirakan target transaksi potensial lebih dari US$1,5 juta.
Pada pameran Deco Fair ini, kata dia, target transaksi potensial yang dihasilkan adalah lebih dari US$1,5 juta.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Jeddah Hery Saripudin mengatakan bahwa pihaknya menyambut antusias partisipasi LLP-KUKM dan tim pengusaha yang bergerak di bidang furnitur, kerajinan tangan, dan seni pada pameran Deco Fair 2016.
"Saya berharap kepada para pengusaha untuk terus berkreativitas dan terus mencari desain-desain baru. Desain yang sesuai dengan perkembangan selera pasar. Namun, dengan tetap menjaga kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan konsumen," kata Hery.
Dengan keikutsertaan SMESCO pada pameran tersebut, dia berharap bisa memperluas jaringan pemasaran melalui kegiatan Saudi Business Matching, Program Connects Trade Visitors and Investors with Exhibitors, dan B to B meeting yang diadakan sebelum pameran berlangsung.
Ekspor Furniture ke Arab Saudi Bakal Didorong
Pemerintah melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah berupaya untuk meningkatkan ekspor produk furnitur ke Arab Saudi seiring dengan permintaan yang terus mengalami penaikan di Negara Petro Dolar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu