Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Demo di Jakarta, Sejumlah Tamu Hotel Batalkan Pesanan

Aksi demonstrasi 4 November lalu berimbas negatif bagi industri perhotelan, meski efeknya tidak terlalu signifikan. nn
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi 4 November lalu berimbas negatif bagi industri perhotelan, meski efeknya tidak terlalu signifikan. 

Menurut Chairman Jakarta Hotel Association Alexander Nayoan aksi demo tersebut membuat sejumlah calon tamu hotel membatalkan pesanan mereka untuk meeting maupun penginapan. 

"Saya dapat laporan dari rekan-rekan bahwa ada perusahaan yang membatalkan pesanan mereka untuk pekan depan dengan alasan faktor keamanan," katanya kepada Bisnis, Minggu (6/10/2016).

Alexander menuturkan perusahaan asing yang sedianya akan melaksanakan kegiatan di Jakarta tersebut berasal dari Amerika. Sayangnya, dia mengaku belum mengantongi informasi rinci mengenai jumlah tamu yang membatalkan pesanan. 

Secara terpisah Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan dampak buruk bagi bisnis perhotelan tersebut telah diprediksi sejak isu adanya aksi mulai merebak sepekan yang lalu. 

Dia mengakui sejumlah rencana kegiatan meeting pun dibatalkan menyusul kekhawatiran akan kondisi keamanan. Sementara untuk pembatalan pesanan kamar, mayoritas dilakukan oleh tamu domestik dari luar Jakarta. 

Secara keseluruhan, dia menduga peristiwa ini tidak akan akan berpengaruh besar bagi kinerja omzet maupun tingkat okupansi hotel.

"Itu memang tidak bisa dihindari, tetapi overall [efek demonstrasi] tersebut tidak terlalu besar. Sesuai prediksi, sampai jam 6 tidak ada kerusuhan," tuturnya. 

Kendati demikian, Hariyadi menyayangkan aksi demo yang pada akhirnya menjadi ricuh jelang malam hari. 

Dia mendesak pemerintah untuk menepati janji segera memproses tuntutan pendemo, yakni dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, maupun kepada Buni Yani yang menggunggah video sumber polemik itu.

Selain itu, Hariyadi juga mendesak polisi untuk mengusut aktor yang diduga ada di balik kericuhan tersebut sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat jumpa pers. 

"Sejauh ini kami memandang demo yang lalu masih dalam batas aman. Tetapi pemerintah harus melakukan proses hukum secara transparan supaya ada ketenangan. Harus dicari siapa penggerak atau penyusup dalam kericuhan," tuturnya. 

RITEL

Sementara itu, selain dunia usaha perhotelan, menurut Hariyadi sejumlah bidang lain juga diprediksi turut mendapat imbas negatif dari demo 4 November, salah satunya usaha ritel. 

"Pelaku ritel pastinya akan berkurang omzetnya karena demo ini. Karena itu harus segera diproses benar-benar. Sebab kalau tidak diusut, suasana yang tadinya kondusif akan menjadi rawan," kata Hariyadi, yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper