Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sulsel: Rute Internasional Bisa Pangkas Biaya Logistik 50%

Layanan jalur pelayaran langsung dari Pelabuhan Makassar ke sejumlah negara di Regional Asia diklaim telah ikut mendorong efesiensi dan durasi pengiriman komoditas asal Sulawesi selatan.
Pelabuhan Makassar/Ilustrasi-Jibiphoto
Pelabuhan Makassar/Ilustrasi-Jibiphoto

Bisnis.com, MAKASSAR - Layanan jalur pelayaran langsung dari Pelabuhan Makassar ke sejumlah negara di Regional Asia diklaim telah ikut mendorong efesiensi dan durasi pengiriman komoditas asal Sulawesi selatan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sulsel Hadi Basalamah mengatakan efesiensi durasi pengiriman maupun biaya logisitik bahkan telah terpangkas hingga 50% sejak Pelindo IV membuka jalur pelayaran internasional dengan menggadeng operator global SITC.

"Komoditas ekspor Sulsel yang dulunya mesti dikonsolidasikan ke Tanjung Perak maupun Tanjung Priok sebelum di kirim ke negara tujuan, untuk membutuhkan waktu kumulatif 24 hari rata-rata. Tetapi dengan direct call, bisa dipangkas hingga 12 hari rata-rata, dari Makassar ke negara tujuan tanpa ada double handling," katanya, Selasa (15/10/2016).

Di sisi lain, jalur direct call SITC diakui memang masih melalui Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangkaian perjalanan ke destinasi akhir di Hong Kong, tetapi tanpa ada kegiatan bongkar muatan dari Pelabuhan Makassar serta dengan durasi singgah yang relatif singkat.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Hadi, biaya handling yang kerap membebani ongkos logistik bisa dipangkas hingga US$100 per kontainer lantaran seluruh muatan dari Pelabuhan Makassar hanya mengalami pemindahan atau kegiatan bongkar saat di pelabuhan tujuan.

Kendati demikian, skema direct call belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh eksportir karena terbentur kesepahaman terkait manfaat dan efesiensi dari layanan jalur pelayaran langsung internasional tersebut.

"Orientasinya masih indirect, pengiriman antarpulau yang mana komoditas ekspor dari Makassar dikirim ke Surabaya atau Jakarta. Padahal sudah ada direct call melalui Pelabuhan Makassar, ini akan kita dorong lebih optimal, Makassar jadi entry point," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meyakini pelayaran langsung atau Direct Call dari Makassar ke beberapa negara di Asia telah berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

Dia mengklaim kinerja ekspor-impor yang ditopang direct call dari Makassar telah berkontribusi hingga Rp2,3 triliun.

"Direct call Makassar ini membawa angin segar di Sulsel. Baru akhir tahun lalu pelayaran perdananya dan pada semester awal tahun ini sudah berkontribusi besar untuk Sulsel," ujarnya.

Syahrul mengatakan, setelah direct call diimplementasikan, pertumbuhan ekonomi Sulsel naik signifikan hingga 8,05% dan melewati pertumbuhan ekonomi secara nasional yang hanya 5,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper