Bisnis.com JAKARTA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis dengan beroperasinya pabrik PT Oki Pulp & Paper Mills di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan akan mengangkat peringkat industri pulp dalam negeri menjadi nomor lima.
Pabrik berkapasitas pulp 2,8 juta ton dan 500.000 ton tisu tersebut telah menelan dana hingga Rp40 triliun. Nantinya hasil produk akan diorientasikan untuk kebutuhan ekspor hingga 80% dan sisanya untuk digunakan sebagai bahan baku tisu.
Saat ini peringkat industri pulp nasional masih menduduki nomor enam, sedangkan untuk kertas nomor sembilan.
“Kalau [sudah beroperasi], maka ranking pulp Indonesia bisa menjadi nomor lima. Dan ada pabrik rayon di Riau yang mungkin selesai 2018,” ujarnya di sela Kongres Nasional Asosiasi Pulp dan kertas Indonesia (APKI), Rabu, (19/10/2016).
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Misbahul Huda mengatakan pertumbuhan tahun ini masih stagnan seperti tahun lalu, yaitu minus 0,11% akibat masih dihadapkan berbagai tantangan untuk pasar ekspor, seperti diberlakukannya trade remedies.
Padahal, sekitar 60% produk dalam negeri di tujukan untuk pasar ekspor. Namun, dia yakin pertumbuhan pada 2017 bisa mencapai 2%.
Airlangga memaparkan, pertumbuhan sektor ini mengalami penurunan sekitar 2,89% persen pada 2012 dan 0,53% pada 2013.
“Pada 2014, industri kertas mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,58%. Pada tahun 2015 kembali turun sekitar 0,11%. Namun, pada semester I/2016, mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,94%,” paparnya.