Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Pangan Dunia memprediksi pasar dunia seafood akan meningkat dari 160 juta ton menjadi 190 juta ton per tahun. Indonesia semestinya dapat mengeruk devisa US$240 miliar per tahun dari pertambahan pasar itu.
Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wayan Sudja mengatakan Indonesia yang dianugerahi iklim tropis yang stabil dan bebas taifun dan lokasi budi daya ikan paling ideal di dunia berpeluang memasok 25% konsumsi dunia atau sebanyak 48 juta ton per tahun dengan 100 jenis spesies.
"Dengan nilai rata-rata produk budi daya US$5.000 per ton, maka kita bisa menghasilkan devisa US$240 miliar per tahun. Sebuah angka yang lebih besar dari total ekspor migas dan nonmigas," katanya, Jumat (7/10/2016).
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor migas dan nonmigas 2015 hanya US$161,2 miliar dengan pengapalan ikan dan udang hanya US$2,2 miliar.
Wayan menuturkan budi daya ikan bisa menjadi ekonomi andalan Indonesia yang menyediakan lapangan pekerjaan langsung untuk 20 juta orang. Adapun penghilirannya yang mencakup pengolahan, pemasaran, dan kuliner, dapat menyerap 15 juta orang.
Berikut ini data harga hasil perikanan tangkap dan budi daya terkini yang direkam Abilindo:
Hasil perikanan tangkap:
Ikan cakalang US$1.200 per ton
Ikan tuna US$4.000-US$12.000 per ton
Hasil budi daya:
Ikan bandeng US$1.200 per ton
Ikan kakap putih (barramundi) US$6.000 per ton
Ikan kerapu US$15.000 per ton
Sidat/unagi US$20.000 per ton
Lobster US$40.000 per ton