Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ranking Merosot, Daya Saing Indonesia Jadi Sorotan

Peningkatan daya saing sumber daya manusia Indonesia perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah didorong berbenah dan turut menyiapkan ekosistem yang memungkinkan terwujudnya sumber daya yang berdaya saing.
Kegiatan pekerja sebuah pabrik rokok kretek di Kabupaten Bantul, Yogyakarta./ JIBI-Desi Suryanto
Kegiatan pekerja sebuah pabrik rokok kretek di Kabupaten Bantul, Yogyakarta./ JIBI-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan daya saing sumber daya manusia Indonesia perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah didorong berbenah dan turut menyiapkan ekosistem yang memungkinkan terwujudnya sumber daya yang berdaya saing.

Berdasarkan laporan IMD World Talent 2016, indeks daya saing tenaga kerja Indonesia ada di posisi 48 dari 61 negara. Ranking ini merosot dari posisi pada 2015 saat Indonesia menempati ranking ke 41.

The Human Capital Report 2016 yang dirilis World Economic Forum juga menunjukkan daya sang sumber daya manusia Indonesia ada pada urutan ke 72 dari 130 negara. Urutan ini jauh di bawah negara Asean lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Sri Lanka yang masuk dalam kategori 50 besar.

Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia Herdy Harman mengatakan ketertinggalan ini harus dikejar lewat pembenahan secara menyeluruh.

"Ranking itu adalah fakta yang ada saat ini, memang daya saing human capital kita masih rendah. Bila ingin membangun sumber daya manusia, kami mendorong agar pendekatan yang dilakukan lebih ke sistem, dalam arti kita harus menyiapkan ekosistemnya," katanya, dalam jumpa pers Indonesia Human Capital Summit, di Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Pembangunan ekosistem ini mulai dari penyiapan talent lewat sistem pendidikan, pelatihan dan pembinaan, hingga penyiapan dari segi pembiayaan untuk memungkinkan sumber daya manusia mengasah potensinya.

Herdy menjelaskan talent Indonesia pada dasarnya banyak yang memiliki ide-ide cemerlang di berbagai bidang, salah satunya di dunia kreatif dan digital. Sayangnya gagasan-gagasan tersebut tidak tumbuh dengan baik karena tidak ada pendanaan maupun tidak didukung regulasi yang dibuat pemerintah.

Guna membentuk tenaga kerja yang berdaya saing global, diperlukan lima poin utama, yakni karakter yang kuat, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, wawasan bisnis dan wawasan internasional.

Dia mengungkapkan idealnya perusahaan perlu menginvestasikan minimal 5% dari anggarannya untuk pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan ini mencakup pelatihan, pemagangan, beasiswa, sertifikasi, hingga test atau assesment.

Sekjen FHCI Susilo Hertanto menambahkan BUMN juga perlu membenahi sistem kerja di perusahaannya agar mampu mendapatkan tenaga kerja unggul dan inovatif, terutama dari kalangan generasi milenial. Persaingan global saat ini membuat tantangan yang dihadapi semakin tinggi.

"Saingan BUMN adalah perusahaan-perusahaan swasta , khususnya asing, yang dalam memberikan kebutuhan pekerja mulai dari kesejahteraan, karir, serta budaya kerja yang menyenangkan," kata Susilo yang juga menjabat Director of Dinance & Human Resources PT Dahana (Persero).

Forum yang menjadi wadah resmi dari Kementerian BUMN untuk bidang untuk pengelola human capital tersebut bakal menyelenggarakan Indonesia Human Capital Summit pada 27-28 Oktober 2016.

Selain bagi BUMN, kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pegiat human capital di Indonesia. Puluhan tokoh akan dihadirkan sebagai pembicara, antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper