Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinergitas Pemerintahan Dorong Pengelolaan Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meningkatkan sinergitas pemerintah pusat, daerah dan kabupaten/kota dalam menjaga kondisi dan fungsi prasarana Sumber Daya Air sesuai dengan kewenangannya masing-masing
Pengairan sawah/Antara
Pengairan sawah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meningkatkan sinergitas pemerintah pusat, daerah, dan kabupaten/kota dalam menjaga kondisi dan fungsi prasarana sumber daya air sesuai dengan kewenangannya masing-masing

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso berharap adanya kerja sama operasi (KSO) pelaksanaan prosedur operasional, seperti OP embung/situ, OP pompa/pintu pengendalian banjir antara Direktorat Jenderal SDA melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.

Dia menilai dampak negatif yang akan timbul jika kegiatan OP tidak memadai adalah kerusakan prasarana SDA sebelum tercapainya mafaat maksimal.

“Beban biaya rehabilitasi juga semakin berat dari waktu ke waktu dan menurunnya kinerja pelayanan kepada masyarakat," katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya pada Kamis (29/9/2016).

Apalagi, menurut dia, berdasarkan hasil inventarisasi Kementerian PUPR kondisi jaringan irigasi pada 2015 diketahui bahwa dari 7,3 juta hektare sawah di seluruh Indonesia sekitar 58% dalam kondisi baik dan rusak ringan, sedangkan 32 % dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat. Jaringan irigasi yang rusak sedang dan berat ada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah melalui Direktorat Jenderal SDA dalam RPJMN 2015-2019 mengemban tugas besar yaitu membangun 1 juta hektar irigasi baru, merehabilitasi 3 juta hektar irigasi dan membangun 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan yang belum selesai pada 2014 dan 49 bendungan baru.

Dari bendungan/waduk yang ada saat ini, baru sekitar 800.000 hektar atau 11% dari 7,3 juta hektar daerah irigasi yang terairi sepanjang tahun.

Imam mengharapkan dengan selesainya pembangunan 65 bendungan hingga 2022, total luas irigasi yang terairi menjadi 930.000 hektare.

“Kemudian ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik dari sebelumnya yang hanya 12,6 miliar meter kubik,” katanya.

Dia menjelaskan beberapa waduk yangdidesaini untuk mendukung ketahanan energi antara lain yaitu Waduk Karian (Kabupaten Lebak), Waduk Jatigede (Kabupaten Sumedang), Waduk Jatibarang (Kota Semarang), Waduk Bajulmati (Kabupaten Banyuwangi).

Kemudian Waduk Bendo (Kabupaten Ponorogo), Waduk Lolak (Kabupaten Bolaang Mongondow), Waduk Kuwil (Kabupaten Minahasa Utara), Waduk Karalloe (Kabupaten Gowa, Sulsel), Waduk Tugu (Kab. Trenggalek, Jatim), Waduk Titab (Kab. Buleleng, Bali), dan Waduk Marangkayu (Kab. Kukar, Kaltim).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper