Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes RI: Pertamina Perlu Jadikan Aljazair sebagai Hub Pengembangan Usaha

Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah meminta agar PT Pertamina menjadikan Aljazair sebagai hub atau pusat kegiatan bagi rencana pengembangan usaha BUMN migas tersebut di kawasan Afrika dan Eropa.
Seorang karyawan Pertamina Algeria EP berdiri di depan kantor perusahaan anak perusahaan PT Pertamina tersebut di Aljir, Aljazair./Bisnis-Zufrizal
Seorang karyawan Pertamina Algeria EP berdiri di depan kantor perusahaan anak perusahaan PT Pertamina tersebut di Aljir, Aljazair./Bisnis-Zufrizal

Bisnis.com, ALJIR — Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah meminta agar PT Pertamina menjadikan Aljazair sebagai hub atau pusat kegiatan bagi rencana pengembangan usaha BUMN migas tersebut di kawasan Afrika dan Eropa.

Menurutnya, kedubes akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pertamina untuk tujuan tersebut.

“Saya berharap dengan posisi Pertamina di Afrika, terutama di Aljazair bisa menjadi hub karena posisinya strategis berada di Mediterania, menguasai sentra-sentra energi di Afrika, dan negaranya cukup stabil,” ujar Safira ketika memberi sambutan dalam acara peresmian kantor Pertamina Algeria EP di Aljir, Ibu Kota Aljazair, Rabu (28/9/2016) siang waktu setempat.

Dubes RI berharap agar keberadaan kantor Pertamina yang pertama di luar negeri itu, perusahaan migas pelat merah tersebut bisa memberi kontribusi kepada negara dalam menambah pasokan minyak nasional.

“Jadi, nanti [jika Pertamina] mau menyebarkan jaringan tidak hanya di Afrika dan Eropa, kami akan support sepenuhnya. Semua harapan Pertamina untuk meningkatkan produksi [migas di Aljazair], pemerintah akan meng-endorse-nya,” kata Safira.

Pertamina Algeria EP merupakan perusahaan pertama bentukan Pertamina di luar negeri dan menjadi operator lapangan minyak. Melalui anak perusahaannya, yakni PT Pertamina Internasional EP, Pertamina mengakuisisi 65% kepemilikan saham ConocoPhilips Algeria Limited di Blok 405a Aljazair pada 2013.

Blok tersebut memiliki tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN), Ourhoud, dan EMK. Di lapangan minyak MLN, Pertamina bertindak selaku operator karena memiliki saham mayorotas. Adapun, di lapangan Ourhoud dan EMK, Pertamina hanya memiliki participating interest karena masing-masing memiliki saham minoritas 3,7% dan 16,9%.

Presdir PT Pertamina Internasional EP Slamet Riadhy menjelaskan proses perubahan nama perusahaan di Aljazair hingga disetujui oleh pemerintah setempat cukup memakan waktu. “Namun, akhirnya selesai juga sehingga hari ini bisa diresmikan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Data Pertamina menyebutkan, melalui PT Pertamina Internasional EP, BUMN migas itu terus menggenjot peningkatan kontribusi produksi dari luar negeri. Hingga Agustus 2016, produksi PT Pertamina Internasional EP telah mencapai 120.590 barel setara minyak per hari (barrel oil equivalen per day/boepd) atau 15,38% di atas target perusahaan sebesar 104.950 boepd.

Kontribusi terbesar produksi dari aset luar negeri Pertamina, bersumber dari Irak dengan tingkat produksi net to share 43.7000 boepd, disusul dengan Aljazair dengan produksi net to share sebesar 41.1300 boepd, dan Malaysia 35.770 boepd.

Pertamina Internasional EP, kata Slamet, menargetkan produksi migas mencapai 200.000 boepd pada 2018.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper