Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian ESDM memulai pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya/solar atau PLTS di Kantor Gubernur Bali senilai Rp15 miliar sebagai proyek percontohan.
Pemasangan sebanyak 640 grid solar panel berteknologi microsmart grid dan menghasilkan listrik158 KVA tersebut diharapkan menghemat pengeluaran membayar listrik sekaligus membantu program Bali Clean and Green.
Sekretaris Balitbang Kementerian ESDM Wawan Supriatna mengatakan Bali menjadi pilihan proyek percontohan karena merupakan daerah kunjungan wisata yang sangat menarik bagi wisatawan.
"Meski kecil, diharapkan ini menjadi motornya. Bali sebagai center of excellent diharapkan dapat dilihat sebagai contoh," tuturnya seusai peletakan batu pertama PLTS di Denpasar, Jumat (16/9/2016).
Dia mengungkapkan sebenarnya Bali mendapatkan jatah sebanyak Rp35 miliar untuk pembangunan PLTS di Kantor Gubernur Bali dengan kapasitas listrik 500 KVA. Namun, karena terjadi pemotongan anggaran dari Kemenkeu, akhirnya untuk sementara hanya mendapatkan jatah 158 KVA.
Kuasa Direktur PT Mitra Utama Jasa Dian Nugroho menjelaskan PLTS di Kantor Gubernur Bali membutuhkan lahan seluas 1.400 meter persegi. Rencananya pembangunan infrastruktur akan memakan waktu selama 75 hari kerja.
Nantinya, daya listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke dalam baterai untuk kemudian digabungkan dengan sistem koneksi milik PLN. Adapun gedung yang akan mendapatkan daya listrik PLTS tersebut adalah ruang rapat gubernur Bali.