Bisnis.com, JAKARTA – PT Graha Loka Pangestu (GLP) resmi menggandeng kontraktor PT Adhicon Perkasa untuk membangun Apartemen Adhigrya Pangestu atau Female Apartment di Depok. Kesepakatan tersebut bernilai Rp209 miliar dengan waktu kerja 24 bulan atau rampung pada Agustus 2018.
Direktur Proyek PT GLP I Wayan Ekadiana mengatakan saat ini pembangunan di lokasi sedang dilakukan pemasangan pondasi tiang. Female Apartment dibangun di atas lahan 2.112 meter persegi (m2) dengan perencanaan satu menara setinggi 21 lantai.
“Konsep khusus perempuan ini kami bangun berdasarkan survei pasar yang GLP lakukan, selain itu ada korelasi antara strategi ini dengan kondisi populasi di Depok yang separuh penduduknya berjenis kelamin wanita,” katanya melalui siaran pers, Senin (12/9).
Wayan mengatakan persaingan pasar properti yang ketat memaksa pengembang beradu konsep untuk menarik minat konsumen. Sesuai namanya proyek apartemen ini unik sekali karena menjadi hunian vertikal pertama di Indonesia yang penghuninya wanita semua.
Nantinya pria tidak diperbolehkan masuk ke unit apalagi tinggal di apartemen tersebut. Bagi keluarga penghuni yang berjenis kelamin pria yang datang bertamu, pengembang telah menyediakan ruang pertemuan dan guest house bagi yang ingin menginap.
“Ketentuan ketat ini nantinya akan diatur dalam peraturan perhimpunan penghuni rumah susun. Meski banyak orang menyebutkan konsep ini akan mempersempit pangsa pasar pembeli, tetapi pengembang Female Apartment tetap optimistis proyek residensial itu akan laku terjual,” katanya.
Lokasi Female Apartement, kata Wayan, dikelilingi tiga perguruan tinggi terkemuka yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, dan Universitas Pancasila dengan jumlah mahasiswa baru setiap tahun mencapai 20 ribu orang atau 100 ribu orang selama lima tahun masa perkuliahan.
Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan GPL, dari jumlah itu, 50% di antaranya merupakan mahasiswi atau sekitar 50.000 orang.
"Kalau 10% saja dari jumlah mahasiswi itu yang mau dan mampu tinggal di apartemen, maka potensi pasarnya sudah 5.000 unit, sedangkan Female Apartment total hanya 551 unit. Jadi jelas sekali pasar hunian untuk wanita itu besar sekali," ujar Wayan.
GPL pun melihat ada kekhawatiran orang tua mahasiswi terhadap tingkat kriminalitas di Depok yang cukup tinggi terutama kejahatan terhadap wanita, sehingga ada tuntutan kebutuhan apartemen yang aman bagi wanita.
Female Apertemen nantinya terletak tepat di Jalan Margonda Raya No 252A, tak jauh dengan Stasiun Universitas Indonesia (UI). Apartemen ini akan menyediakan tiga lantai basement parkir dan juga tersedia ruang pertemuan, sky lounge dan guest house, serta satu lantai penthouse.
Direktur Komersial PT GLP, M. Ghaffani menambahkan tersedia 8 tipe ukuran unit, yang didominasi tipe studio (25 m2) dengan harga mulai Rp500 jutaan atau Rp21,5 juta per m2. Saat ini dari total 551 unit, sudah terjual 40%.
"Sebagian besar pembeli adalah investor untuk disewakan kembali. Mereka melihat potensi pasar sewa yang tinggi di sini," kata Ghaffani.
Saat ini pasaran sewa apartemen di Depok khususnya yang berada di sekitar UI sudah mencapai Rp3 juta – Rp4 juta per bulan. Pengembang pun menjanjikan return of investment (RoI) sebesar 11,3% dalam 10 tahun.
Berbagai strategi pemasaran dilakukan pengembang ini antara lain bekerjasama dengan sejumlah Ikatan Alumni (Iluni) ketiga universitas tadi.