Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog telah mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 504 ton pada tahap pertama atau hingga 31 Agustus 2016.
Perum menargetkan daging kerbau India sudah masuk gudang (cold storage) sebanyak 10.000 ton sampai akhir September tahun ini.
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, mengkonsumsi daging kerbau India adalah suatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, sehingga perlu sosialisai dan kampanye.
“Pada pagi ini selain kita lakukan pemasaran perdana, juga kita kampanyekan mengkonsumsi daging kerbau India. Silakan yang hadir disini mengkonsumsi daging yang sudah dimasak semur, steak, nasi goreng, rendang dan sebagainya,” kata Djarot pada acara launching daging murah dan sehat, serta demo masak di Kantor Perum Bulog, Jumat (2/9/2016).
Pada acara tersebut dilakukan demo masak daging kerbau India oleh Chef Chandra. Dengan menu steak dan semur.
Menurut Djarot, pendistribusian daging tersebut untuk kebutuhan industri, akan melalui asosiasi industri daging seperti Amiso. Adapun untuk masyarakat luas telah dilakukan sosialisasi dan kerjasama dengan beberapa asosiasi pedagang daging seperti, ADDI, Apdasi dan lain-lain.
Harga eceran tertinggi daging kerbau India Rp65.000 per kilogram. Dengan harga sebesar itu, maka masyarakat kecil mempunyai alternatif membeli daging yang murah dan sehat.
Hingga kini, ujar Djarot, harga daging sapi masih di kisaran Rp110.000 per kg hingga Rp120.000 per kg.
Daging kerbau India tersebut, mulai di distribusikan di Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya, serta Sumatra dan Kalimantan.
Daging Sapi Masih Mahal, Bulog Mulai Distribusikan Daging Kerbau India
Perum Bulog telah mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 504 ton pada tahap pertama atau hingga 31 Agustus 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

3 jam yang lalu
DPR Scrutinizes Indonesia's 2026 Economic Growth Target
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

26 menit yang lalu
AS Kena Pajak Digital Kanada, Trump Setop Negosiasi Dagang

12 jam yang lalu
Pemungutan Pajak UMKM oleh Marketplace Perlu Hati-hati
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
