Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Inginkan Financial Closing Kereta Cepat Dipercepat

PT Kereta Api Indonesia menginginkan financial closing atau realisasi pencairan dana pinjaman proyek kereta cepat lebih dipercepat lagi.
Ilustrasi: Kereta cepat Jepang/Reuters
Ilustrasi: Kereta cepat Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia menginginkan financial closing atau realisasi pencairan dana pinjaman proyek kereta cepat lebih dipercepat lagi.
 
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, saat ini izin pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer sebagai salah satu syarat untuk mencairkan pinjaman telah keluar.
 
“Kita harus percepat. Jadi saya mendukung supaya ini lebih dipercepat lagi karena sudah ditunggu,” kata Edi, Jakarta, Rabu (24/8).

Dia menambahkan, pihaknya belum mengetahui kapan pencairan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) dapat keluar. Namun, dia memperkirakan realisasi pencairan dana pinjaman proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan keluar secepatnya karena izin pembangunan secara keseluruhan sudah ada.
 
Agar dana pinjaman dari CDB dapat keluar, dia mengungkapkan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai penyelenggara proyek tersebut tidak memerlukan syarat seperti pembebasan lahan secara keseluruhan.
 
Sebelum pinjaman dari bank pembangunan China tersebut keluar, dia menuturkan, PT KAI sebagai salah satu perusahaan konsorsium siap mengikuti permintaan terkait dengan kebutuhan dana dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
 
Mengenai dana yang yang telah diberikan kepada PT KCIC, Edi menuturkan, dirinya tidak ingat akan hal itu. Namun, dia mengatakan, dana tersebut tidak mencapai Rp1 triliun.
 
Untuk sekedar diketahui, berdasarkan informasi dalam situs PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), tertulis PT KAI merupakan salah satu dari perusahaan konsorsium dengan nama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) bersama dengan WIKA, PT Jasa Marga Tbk., dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
 
PT KAI, dalam perusahaan konsorsium, menguasai saham sebesar 25% atau sama dengan PT PN VIII. Adapun Jasa Marga dan WIKA masing-masing menguasai saham sebesar 12% dan 38%.
 
PT PSBI nantinya akan memegang 60% saham dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara sisanya sebesar 40% dikuasai CHINA RAILWAY International Co. Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper