Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kehilangan Air Bersih di Makassar Masih Jauh dari Batas Toleransi

Tingkat kehilangan air atau nonrevenue water (NRW) air bersih di Kota Makassar tercatat masih berada pada level 45% atau masih jauh dari batas toleransi kebocoran air yang ditetapkan pemerintah sebesar 20%.
Pengelolaan air bersih/Ilustrasi
Pengelolaan air bersih/Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Tingkat kehilangan air atau nonrevenue water (NRW) air bersih di Kota Makassar tercatat masih berada pada level 45% atau masih jauh dari batas toleransi kebocoran air yang ditetapkan pemerintah sebesar 20%.

Direktur Utama PDAM Makassar Haris Yasin Limpo mengatakan kondisi tersebut tidak hanya disebabkan aksi pencurian air tetapi dipicu pula kebocoran pada jaringan pipa atau instalasi milik perusahaan.

"Secara keseluruhan, tingkat kehilangan kami sudah mulai membaik. Sebelumnya berada pada angka 50% dan terus ditekan hingga saat ini posisinya 45%," katanya, Selasa (9/8/2016).

Menurutnya, sejumlah langkah teknis telah dilakukan perusahaan milik Pemkot Makassar itu dan diestimasi tingkat NRW mampu ditekan secara optimal hingga akhir tahun ini.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan batas toleransi tingkat kehilangan air bersih maksimal berada pada angka 20%, di mana paling lambat pada 2019 seluruh daerah bisa diterapkan.

Haris yang juga merupakan adik kandung dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengemukakan sesuai dengan perencanaan pihaknya akan memperluas jaringan instalasi air sebagai upaya dalam menekan angka NRW sekaligus memperluas cakupan pelayanan di Makassar.

Sejauh ini, cakupan pelayanan air bersih PDAM Makassar masih berada pada angka 73%, yang mana sebagian besar pelanggan berada pada wilayah selatan dan barat kota.

Rasio cakupan pelayanan air bersih itu ditargetkan sudah mampu mencapai 80% pada tahun depan sembari berharap suplai air baku mampu mencukupi kebutuhan produksi perusahaan.

"Adapun untuk jaringan, kami akan lebih berfokus di kawasan utara dan timur pada tahun depan agar lebih merata sekaligus memperluas cakupan pelayanan," kata Haris.

Di sisi lain, lanjutnya, peningkatan pelayanan serta penekanan angka NRW diproyeksi mampu mendongkrak perolahan laba yang saat ini mencapai Rp40 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper