Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilmuwan Jabar Minta Pemprov Pacu Pengembangan Sapi Pasundan

Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia (Persepsi) Jawa Barat meminta pemerintah di provinsi tersebut untuk memacu pengembangan sapi pasundan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia (Persepsi) Jawa Barat meminta pemerintah di provinsi tersebut untuk memacu pengembangan sapi pasundan.

Ketua Persepsi Jabar Ahmad Firman mengatakan pengembangan sapi pasundan harus dilakukan walaupun populasinya masih sedikit, namun potensial dan mampu beradaptasi dengan baik.

Secaran perlahan pengembangan sapi pasundan tersebut akan berkontribusi mencapai swasembada di Jabar.

"Untuk swasembada sapi di Jabar memang masih butuh waktu lama, kecuali memang ada keinginan yang kuat, dana besar, dan integrasi semua pelaku untuk pengembangannya," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (8/8/2016).

Dengan demikian, percepatan pengembangan sapi pasundan dapat menjadi solusi mengatasi persoalan kebutuhan sapi di Jabar, minimal mereduksi impor yang saat ini masih diandalkan pemerintah.

Sapi pasundan sendiri saat ini terus dikembangkan oleh peneliti dari Unpad serta Kemenristek Dikti. Bahkan, sapi ini sudah menjadi binatang asli pedaging asal Jabar.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jabar mengklaim terus memacu pengembangan sapi pasundan menyusul kepemilikan pejantan asli hasil dari penelitian yang sudah dilakukan sejak lama.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar Dody Firman Nugraha mengaku saat ini pihaknya sudah memiliki satu pejantan keturunan banteng, yang merupakan gen asli dari sapi pasundan.

"Sapi pasundan sudah punya pejantan asli banteng, karena sapi pasundan memang turunan dari banteng," ujarnya.

Kendati masih memiliki satu pejantan, ujarnya, sperma dari binatang tersebut terus dikembangkan di balai penelitian. Hal ini dilakukan agar pengembangan pejantan dapat dengan cepat dilakukan sehingga penambahan populasi bisa meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper