Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan patungan industri tekstil antara Indonesia dan Tajikistan segera dibentuk menyusul telah adanya kesepakatan di antara kedua pemimpin negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kunjungan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon kali ini merupakan kunjungan ketiganya ke Indonesia. Adapun, Presiden Tajikistan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Khusus di bidang ekonomi, lanjutnya, kedua pemimpin negara fokus pada kerja sama untuk investasi tekstil. Pasalnya, Tajikistan adalah produsen kapas yang sangat besar. Sementara Indonesia memiliki pengetahuan, keahlian serta teknologi di bidang industri tekstil.
“Oleh karena itu tadi kedua presiden sepakat untuk menindaklanjuti dalam bentuk misalnya mendirikan 1 joint venture antara perusahaan Indonesia, bisa dalam bentuk BUMN, bisa dalam bentuk swasta, untuk melakukan kerja sama industri tekstil. Dan tadi presiden [Joko Widodo] telah meminta Menperin untuk menindaklanjuti,” katanya di Kompleks Istana Negara, Senin (1/8/2016).
Adapun, kedua pemimpin negara sepakat untuk mengoptimalkan peluang kerja sama ekonomi khususnya di bidang perdagangan, investasi, finansial, perbankan dan energi terbarukan seperti energi air, serta industri menengah khususnya tekstil dan garmen.
Selain itu juga meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, budidaya air tawar, industri makanan, kesehatan, informasi dan teknologi, minyak dan gas bumi, aluminium dan kapas, ekstrasi dan pemrosesan mineral, transportasi dan logistik serta pariwisata.