Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluruh Pemangku Kepentingan Harus Bergerak Demi Tercapainya 100-0-100

Dalam rangka mencapai target gerakan 100-0-100, yaitu tercapainya 100 persen akses pelayanan air minum, 0 persen kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan penyediaan prasarana dan sarananya di seluruh Indonesia
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Brebes, Tegal, dan Slawi (Bregas) dengan kapasitas 650 liter per detik untuk pelayanan air minum baru 52 ribu Sambungan Rumah (SR) di tiga daerah tersebut pada Bulan April 2016 /dokumentasi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Brebes, Tegal, dan Slawi (Bregas) dengan kapasitas 650 liter per detik untuk pelayanan air minum baru 52 ribu Sambungan Rumah (SR) di tiga daerah tersebut pada Bulan April 2016 /dokumentasi

JAKARTA-Dalam rangka mencapai target gerakan 100-0-100, yaitu tercapainya 100 persen akses pelayanan air minum, 0 persen kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus berupaya meningkatkan penyediaan prasarana dan sarananya di seluruh Indonesia namun pembangunannya tidak hanya masalah infrastruktur melainkan juga perlu dukungan dari seluruh stakeholder.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Rina Agustin di Jakarta, Kamis (21/7).

Saat ini, Rina menjelaskan, capaian program tersebut adalah 70,97 persen akses aman air minum, 62,14 persen akses sanitasi layak dan tinggal 10 persen penanganan kawasan kumuh. “Memang harus kerja keras, tidak hanya pemerintah pusat tapi semua stakeholder, beberapa kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten, kota, pihak swasta dan masyarakat, harus digalang dan digerakkan untuk mencapai tujuan ini (gerakan 100-0-100),” tutur Rina.

Rina optimis bahwa gerakan 100-0-100 dapat tercapai, karena pencapaiannya hingga saat ini terus bertambah. Ia mengatakan, target selanjutnya yang ingin dicapai yaitu penanganan kawasan kumuh yang berkelanjutan, layanan ruang publik yang memadai dan pengelolaan urbanisasi sebagai bagian dari perencanaan permukiman.

Menurutnya, ada dua tantangan utama yang dihadapi, pertama dari internal Kementerian PUPR, ditantang mempunyai kapasitas lebih dari sebelumnya dan harus berlari lebih cepat. Kedua, partner kerja Kementerian PUPR, apakah itu pemda, masyarakat, swasta atau asosiasi profesi harus punya kapasitas yang lebih dari yang selama ini dimiliki.

Sementara itu Pengamat Perkotaan Amir Hamzah mengatakan bahwa gerakan 100-0-100 tidak akan mungkin berjalan dengan baik apabila kesadaran masyarakat dan partisipasi masyarakat tidak dikembangkan.

“Oleh karena itu, hal penting ke depan adalah setiap kebijakan pemerintah harus didukung program sosialisasi dalam rangka menyadarkan masyarakat, agar tingkat partisipasi mereka (masyarakat) makin hari makin tinggi, sehingga mereka betul-betul sadar bahwa pengorbanan yang kita lakukan saat ini untuk memberikan manfaat pada hari-hari mendatang,” kata Amir


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Sumber : Kementerian PUPR
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper