JAKARTA — PT Angkasa Pura I menganggarkan dana Rp94,5 miliar untuk perbaikan landas pacu Bandara Juanda Surabaya tahap pertama dengan jangka waktu pengerjaan sekitar 3 tahun.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I Farid Nugraha mengatakan pengerjaan pemeliharaan kekerasan landas pacu atau overlay Bandara Juanda pada tahun ini akan dilakukan mulai 18 Juli-17 Oktober 2016.
“Untuk tahun ini, waktu pengerjaan overlay di Juanda itu kurang lebih tiga bulan. Setelah itu, akan kami lihat lagi kondisinya, kapan pengerjaan overlay Juanda itu dilakukan kembali,” katanya di Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Farid menegaskan pengerjaan overlay landas pacu di Juanda tidak mudah. Seharusnya, paparnya, pengerjaan overlay di Juanda dimulai awal tahun ini, tetapi justru tertunda.
Dia mengungkapkan faktor yang menyebabkan penundaan waktu pengerjaan adalah alasan operasional, seperti peralatan, proses lelang yang gagal dan lain sebagainya.
“Meski proyeknya itu terlambat dari jadwal, saya kira ini masih on track karena pekerjaan overlay ini enggak besar, dan maintenance juga masih tetap jalan. Kontraktor overlay landas pacu juga sudah mulai jalan,” ujarnya.
Dalam pengerjaan itu, BUMN itu memberikan waktu mulai pukul 22.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB. Adapun, bandara akan tetap dibuka pada jam tersebut, khusus untuk penerbangan haji dan evakuasi medis.
Seperti diketahui, AP I berencana meningkatkan kapabilitas fasilitas landas pacu di 10 bandara yang dikelola perseroan. Rencananya, BUMN itu akan mengucurkan dana hingga Rp1,16 triliun.
Ke-10 bandara tersebut a.l. Ban dara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sul tan Hasanuddin Ma kassar, Bandara Frans Kaisiepo
Biak, Sam Ratulangi Manado, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Selain itu, Bandara Adi sutjipto Yogyakarta, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Pattimura Ambon dan Bandara El Tari Kupang.
Ada pun, program pengembangan landasan sebenarnya telah dimulai sejak 2014.
TERUS TUMBUH
Direktur Operasi PT AP I Wendo Asrul Rose mengatakan perbaikan landas pacu di 10 bandara bertujuan meningkatkan kehandalan fasilitas sisi udara. Hal ini sejalan dengan trafik udara yang terus tumbuh, dan beban pesawat yang kian membesar.
“Pesawat seperti B777-300, B747- 400 dan A330 itu memiliki beban yang tidak sesuai dengan desain peruntukan awal runway ketika dibangun. Alhasil, struktur runway menjadi fatigue atau cepat rusak.”
Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto meng apresiasi langkah AP I untuk memperkeras landas pacu bandara yang dikelola perseroan.
“Kalau PCN-nya ditingkatkan, kapasitas payload pesawatpesawat bisa lebih optimal lagi, sehingga jumlah penumpang dan kargo yang bisa diangkut juga lebih maksimal,” katanya.
Bayu juga menilai peningkatan standar kekerasan landas pacu di bandara, berpotensi membuat para maskapai lebih percaya diri untuk mendatangkan pesawat tipe terbaru yang berkapasitas lebih besar.