Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Musim Tanam II, Pupuk Indonesia Siapkan 1,3 Juta Ton

BUMN pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), menyiapkan stok 1,3 juta ton untuk menghadapi musim tanam kedua tahun ini.
Petani memberi pupuk/Illustrasi
Petani memberi pupuk/Illustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), menyiapkan stok 1,3 juta ton untuk menghadapi musim tanam kedua tahun ini.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin mengatakan pupuk siap pakai itu telah berada di gudang-gudang distributor (lini III) kabupaten di seluruh Indonesia.

"Jumlah tersebut dapat menjamin kebutuhan pupuk hingga dua bulan ke depan, di mana jumlah ini lebih tinggi dari ketentuan minimal yang diwajibkan, yaitu sebesar 2-3 minggu ke depan," kata Aas dalam siaran pers, Minggu (17/7/2016).

Untuk mengamankan distribusi pupuk bersubsidi dan mengantisipasi kelangkaan di tingkat petani, Pupuk Indonesia menerapkan lima strategi. Pertama, hasil produksi diutamakan untuk memenuhi kebutuhan subsidi.

Kedua, penyediaan pupuk di gudang lini III dengan minimal 2-3 minggu ke depan. Ketiga, penambahan gudang guna peningkatan kapasitas stok. Keempat, penambahan petugas lapangan di setiap kabupaten guna memonitor stok. Kelima, melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait.

Pupuk Indonesia juga memiliki sistem informasi untuk memonitoring stok pupuk yang bisa diakses melalui website Pupuk Indonesia.

“Kami terus meningkatkan kualitas sistem monitoring stok ini agar lebih memudahkan mengetahui ketersediaan stok pupuk di daerah-daerah,” tutur Aas.

Adapun pengamanan stok di gudang produsen dan distributor dilakukan agar distributor ke kios-kios resmi penjual pupuk bersubsidi dapat dilaksanakan segera dan dapat memenuhi permintaan petani apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan.

Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki 561 gudang dan 40.304 kios resmi di seluruh Tanah Air. Kios ini diharuskan untuk menyediakan semua pupuk bersubsidi, seperti urea, NPK, SP-36, ZA, dan organik.

Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan stok pupuk cukup tinggi dalam rangka persiapan jika terjadi peningkatan permintaan kebutuhan pupuk dan mengantisipasi La Nina sebagaimana diprediksi oleh BMKG.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan provinsinya defisit air hingga 2,9 miliar m3. Dari kebutuhan air 22,2 miliar m3 untuk mengairi 934.376 ha baku sawah beririgasi di provinsi itu, ketersediaan hanya 19,3 miliar m3. Padahal, kata dia, ketersediaan air vital bagi program luas tambah tanam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper